Connect with us

Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya Tiba di Bangladesh

Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya tiba di Bangladesh(Foto: Istimewa)

Chittagong – Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam 30 menit, pesawat Hercules A 1316 tiba di Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh, pada Kamis sore, 14 September 2017, sekira pukul 17.00 waktu setempat atau 18.00 WIB.

Pesawat tersebut mengangkut bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia untuk diserahkan kepada para pengungsi Rakhine State, Myanmar, yang saat ini berada di perbatasan Bangladesh dan Myanmar.

Kedatangan bantuan tersebut disambut langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Bangladesh Rina Soemarno dan perwakilan dari pemerintah Bangladesh.

Bantuan tersebut kemudian langsung diserahkan oleh Direktur Tanggap Bencana BNPB Junjungan Tambunan kepada Duta Besar Republik Indonesia untuk Bangladesh Rina Soemarno. Selanjutnya, Rina Soemarno menyerahkan bantuan tersebut kepada pemerintah Bangladesh yang diwakili oleh Distric Commissioner Chittagong, Md Zillur Rahman Chowdhury.

Usai penyerahan, Rina Soemarno menyatakan apresiasinya atas bantuan kemanusiaan yang dikirimkan pemerintah Indonesia untuk Bangladesh. Menurutnya, masih banyak sejumlah masalah di lapangan yang membutuhkan bantuan dunia internasional.

“Senang sekali menerima pesawat pertama kiriman bantuan kemanusiaan untuk Bangladesh dari Indonesia. Sudah ditunggu-tunggu baik oleh pemerintah Bangladesh karena ada beberapa kendala keterbatasan di lapangan,” ujar Rina kepada para jurnalis usai penyerahan.

Lebih lanjut, Rina menjelaskan bahwa pihaknya akan membantu mendistribusikan kepada para pengungsi yang ada di Kota Coxs Bazar.

“Dari sini kita akan membantu membawa ke Kota Coxs Bazar, kota terdekat dengan daerah pengungsi sekitar 170 KM dari kota ini. Kita akan bantu sampai di sana,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rina juga menjelaskan kondisi saat ini di sejumlah tenda pengungsian yang ada di Kota Coxs Bazar. Menurutnya, kondisi tenda maupun para pengungsi saat ini cukup memprihatinkan.

“Kemarin saya ke Coxs Bazar, di sana camp-camp pengungsian sudah melebihi kapasitas sehingga dibangun camp-camp yang asal-asalan tendanya hanya didukung oleh tenda bambu yang kalau kena angin atau hujan angin akan terbang,” tutur Rina.

Untuk diketahui, pesawat Hercules A 1316 yang telah mendarat di Bangladesh membawa bantuan kemanusiaan berupa tenda dan selimut. Sehingga bantuan tersebut akan sangat bermanfaat bagi para pengungsi.

Pesawat Kedua Tiba

Sementara itu, selang dua jam kemudian, pesawat Hercules A 1319 juga mendarat di Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh. Pesawat tersebut membawa bantuan kemanusiaan berupa beras sebanyak 10 ton.

Pada saat kedatangan dan penurunan barang bantuan, tampak Duta Besar Republik Indonesia untuk Bangladesh Rina Soemarno didampingi Distric Commissioner Chittagong, Md Zillur Rahman Chowdhury turut menyaksikan proses tersebut.

Sedangkan dua pesawat lainnya yang saat ini masih berada di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh, rencananya akan diberangkatkan esok hari. Rencana tersebut diungkapkan oleh Dansatgas Civic Mission TNI AU Marsma TNI Nanang Santoso kepada para jurnalis.

“Secepatnya kita sesuaikan dengan flight clearance yang diberikan. Menurut info Ibu Dubes, rencananya besok (15/9) dengan waktu yang sama. Kita akan laksanakan ini sampai tuntas sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia,” ujar Marsma TNI Nanang Santoso.

 

Ping.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya