Connect with us

Banyak yang Ingin Bernasib Seperti Petani di Ogan Ilir

Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat mengajari petani mengoperasikan Combine Harvester di Sumsel. Detik.com

Ogan Ilir – Sejumlah Kelompok Tani di Sumatera Selatan, salah satunya di Lahan Rawa Lebak, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, kini bisa tersenyum bahagia. Pasalnya harapan baru kini mereka rasakan setelah Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mendatangi dan membukakan peluang untuk berkembang.

Julia (53 tahun), misalnya. Salah satu ketua kelompok tani di Ogan Ilir itu optimistis bisa lebih sejahtera dari sebelumnya setelah Mentan Amran mengajarinya mengoperasikan Combine Harvester (mesin panen padi). Julia yang mengenakan topi oranye bahkan duduk berdampingan dengan Mentan saat menjalankan mesin berat tersebut. Julia ingat pada pesan dari sang menteri bahwa jangan sampai petani kita hanya menjadi penonton di lahan sendiri.

“Lihat, sebenarnya tidak susah kan? Buktinya bu Julia sekali saja sudah bisa mengemudikan ini. Saya tidak mau petani kehilangan pekerjaan dengan adanya kemajuan teknologi,” terang Mentan Amran,” Kamis lalu.

Amran pun berharap agar petani tidak lagi sekadar jadi petani upahan yang melakukan panen secara manual dengan sabit dan cuma mendapatkan Rp50.000/hari. Dengan keberadaan Combine Harvester ini petani akan mendapatkan Rp150.000/hari.

Dengan begitu, kesejahteraan pun akan semakin dapat dirasakan secara adil oleh pemilik lahan dan petani itu sendiri. Bantuan dua unit Combine Harvester dari Kementan ini pun sangat disyukuri kelompok tani rawa lebak.

“Kita kasih dua alat traktor untuk panen padi langsung hari ini, jadi kelompok tani memiliki alat sebagai bantuan Kementan. Sementara itu pemilik lahan dapat bantuan benih dan petani tidak kehilangan pekerjaan karena ada teknologi panen dengan mesin,” sambungnya sambil membuktikan bahwa kemajuan teknologi sebenarnya tidak “menyisihkan” para petani.

Mengubah Kolam Tidur Menjadi Lahan Produktif
Selain memberikan bantuan mesin panen, kedatangan Menteri Amran ke Ogan Ilir juga dalam rangka panen raya yang berhasil dicapai setelah mengubah kolam tidur di lahan rawa lebak menjadi lahan yang sangat produktif. Tak main-main, hasil panen yang diperoleh bahkan mencapai tiga kalinya.

Seperti diketahui, lahan pasang surut rawa lebak yang seluas 400 hektare itu sebelumnya memang merupakan kolam tidur. Disebut kolam karena kerap berisi air dengan kedalaman di atas lutut sehingga memaksa petani hanya bisa menanaminya saat surut. Namun sejak dikunjungi Menteri Pertanian tahun lalu untuk dibuatkan teknologinya, kini lahan tersebut telah mampu memberikan kesejahteraan petani karena sudah bisa panen tiga kali dalam setahun, di mana setiap hektarenya mencapai 6 ton.

“Biasanya kalau bulan Oktober, paceklik, terkenal tidak ada panen di sini. Sekarang kita lihat hijau, panen raya, karena adanya teknologi baru ini. Kita membuat kanalisasi sehingga banjir tidak bisa masuk. Kalau masuk, ada pompa yang kita pasang. Jadi kalau musim hujan, kita pompa keluar, kalau musim kering, kita pompa masuk. Pompa-pompa itu kita pasang di sudut-sudut lokasi,” papar Mentan.

Menurut Amran, hal ini akan diterapkan di daerah-daerah lain. Ia mengakui bahwa masih banyak lahan-lahan tidur di daerah lain yang bisa dimanfaatkan dan menyejahterakan petani.

“Kami sudah minta Pak Dirjen (Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Pending Dadih Permana), 500 ribu hektare ini dilanjutkan sebab kalau tiga kali tanam itu potensinya satu juta hektare. Kalau produksinya tadi 6 ton, itu ada kenaikan 6 juta ton. 6 juta ton kalau dikalikan 4 juta itu hasilnya 24 triliun pendapatan petani Sumsel. Itu baru satu provinsi,” pungkas Amran.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya