Mau Kampanye Ekonomi, Sandi Ingin Bawa OK OCE ke Nasional
Jakarta – Sandiaga Uno kembali mengatakan kalau dalam melaksanakan kampanyenya nanti ia akan mengangkat masalah ekonomi. Sayangnya, saat ditanya soal nasib OK OCE yang digagasnya di Jakarta, ia cuma bisa bilang keadaan tengah lesu.
Saat ini, hampir seluruh dunia mengalami masalah ekonomi, termasuk Indonesia. Namun Bank Dunia mengatakan Indonesia sudah memiliki fondasi yang kuat dalam menghadapi ekonomi sekarang.
Apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo terhadap ekonomi Indonesia membuat negara inin tak jatuh pada masalah krisis.
Baca Juga:
- Kwik Kian Gie Bantah Bergabung dengan Tim Pakar Prabowo-Sandi
- Jokowi-Ma’ruf Nomor Urut 1, Prabowo-Sandiaga Nomor Urut 2
- Fahri Hamzah Tegaskan Sandiaga Bukan Ulama, tapi Seorang Pedagang
Namun hal berbeda terjadi pada program unggulan Sandiaga Uno saat kampanye dan menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, yakni OK OCE.
Salah satu bagian dari program OK OCE yakni OK OCE Mart kini banyak yang gulung tikar. Terkait hal itu, Sandiaga cuma bisa bilang bangkrutnya beberapa toko serba ada itu lantaran ekonomi memang sedang lesu.
“Karena sekarang kan keadaan ekonomi turun, omzet mereka juga turun, jadi mereka sekarang lagi mencari lokasi lain,” kata Sandiaga di Jaksel, beberapa waktu lalu.
“Memang alaminya (bisnis) seperti itu gak usah dibawa lagi ke politik. Itu namanya bisnis. Namanya ada naik turun, gak ada bisnis yang selalu sukses. Enggak ada bisnis yang selalunya gagal, harus punya kemampuan kita untuk terus berinovasi,” katanya lagi.
Namun Sandiaga tetap percaya diri mengusung masalah ekonomi untuk melawan Jokowi. Padahal keberhasilan Jokowi sekaligus kini diperkuat oleh KH Maruf Amin yang notabene ahli ekonomi bisa sangat menyulitkan dirinya dan pasangannya Prabowo Subianto.
“Khususnya masalah ekonomi yang dilandasi dua pemikiran utama kita terutama lapangan kerja belum dihadirkan dalam pembangunan ekonomi sekarang,” kata Sandiaga, Minggu (23/9).
Menurutnya, lapangan kerja yang ada belum memihak putra-putri terbaik bangsa. Ia lantas menyebut masalah kestabilan harga-harga bahan pokok.
Entah atas dasar itu atau tidak, Sandi berencana melanjutkan program OK OCE ke tingkat nasional, jika menang. Program yang melatih masyarakat menjadi wiraswastawan ia klaim sebagai solusi.
Hal itu pernah disampaikan dirinya saat berkunjung ke Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Agustus lalu.
“Kami sekarang lagi mencoba melakukan satu konsolidasi agar bisa diadopsi secara nasional. Waktu di Jakarta hanya 200 ribu. Jadi OK OCE yang goes nasional ini harus juga kita sandingkan dengan SDM-SDM kuat,” kata Sandiaga.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: