Connect with us

Bekasi Akan Miliki PLTSa

Alat Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Sumurbatu, Bekasi yang menggunakan teknologi Coal Handling Control Bulding (foto : Warta Kota)

Bekasi – Siapa bilang sampah tak bisa dijadikan sesuatu yang berguna? Di era teknologi seperti sekarang ini apapun mungkin akan bisa di ‘sihir’, tak terkecuali sampah itu sendiri. Di luar negeri, sampah di olah menjadi pembangkit listrik dan ada juga yang di olah menjadi aspal seperti di India. Kini giliran didalam negeri, tepatnya di Kota Bekasi.

Mungkin sebentar lagi Bekasi akan memiliki pembangkit listrik tenaga sampah. Pasalnya, Pemerintah Kota Bekasi tengah berupaya mewujudkan cita-cita untuk memiliki pembangkit listrik tenaga sampah PLTSa) tersebut. Pemkot pung menggandeng PT Nusa Wijaya Abadi sebagai pihak ketiga yang akan mengolah tenaga listrik dari sampah itu.

“Supaya beliau tahu, Kota Bekasi sudah mampu memiliki alat pengolah sampah menjadi listrik,” ujar Wali kota Bekasi Rahmat Effendi di TPA Sumurbatu, Bekasi, Rabu (22/11).

Saa ini hanya tiga negara yang menggunakan teknologi memusnahkan sampah di dunia. Pepen sapaan akrab Wali Kota Bekasi ini berniat akan membawa inovasi itu pada Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Bekasi pekan depan.

“Makanya, pemusnahan sampah ini sangat perlu dilakukan terlebih bisa menghasilkan listrik,”  kata Pepen.

Per harinya, sampah yang diampung oleh TPA Sumurbatu mencapai 1.500 ton. Sampah sebanyak itu bisa memenuhi lahan seluas dua hektar dalam kurun waktu enam bulan. Untuk itu,  sangat diperlukan sebuah inovasi dalam pengolahan sampah-sampah tersebut.

Pepen menilai, dengan menggandeng PT Nusa Wijaya Abadi sebagai pihak ketiga, diharpkan dapat mewujudkan cita-cita Kota Bekasi untuk memiliki PLTSa. Namun, sampah-sampah yang ada harus dilakukan sistem pembakaran terlebihdahulu sehingga menghasilkan tenaga listrik.

Sementara itu,  CEO PT Nusa Wijaya Abadi Teddy Sujarwanto mengatakan, pihaknya telah beberapa kali melakukan uji coba sejak bulan Maret lalu, karena setiap kota memiliki karakter sampah yang berbeda-beda.

Nah, dengan mesin reaktor yang dimilikinya, inovasi itu mampu menghasilkan tenaga listrik sesuai dengan peraturan yang ada. Teddy menekankan, reaktor itu bukan incinerator seperti yang sedang hangat diperbincangkan itu.

“Kalau itu, prosedurnya dibakar di dalam boiler, kemudian gas buangnya susah dikontrol itu yang diributkan,” ungkap Teddy.

Dia menjelaskan, teknologi yang digunakan adalah dengan membakar sampah di reaktor terlebih dahulu, kemudian dimasukkan ke dalam boiler. Sehingga reaktor dapat membakar udara bukan dari udara luar, tapi udara dari boiler dan akan kembali ke reaktor. Teddy juga sudah mempertimbangkan masalah dioksidnya. Dioksid tidak boleh melebihi 0,1 ppm.

“Dengan memberikan temperature 950 hingga 1200 derajat dalam waktu lebih dari tiga detik, maka dioksid pun akan hilang,” paparnya.

Menurut Teddy, saat ini potensi tenaga listrik di Indonesia berdasarkan sampah tiap kabupaten/kota sebanyak 70 %-nya telah menggunung, adalah sebanyak 4500 MW.

“Jika diberdayakan, Indonesia akan dapat terbantukan masalah listrik,” terangnya.

Nyong Syarief

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya