Connect with us

Bekraf: Digital World Tidak Bisa Dihindari, Ikut atau Diambil Asing

Jakarta – Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan e-commerce yang begitu pesat akan dapat memberikan kontribusi nilai tambah bagi PDB sebesar USD125 miliar pada tahun 2025 mendatang. Potensi pertumbuhan bisnis kreatif dengan memanfaatkan teknologi (e-commerce) akan terus berkembang

Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekra f), Fadjar Hutomo menilai, Digital world adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari karena dunia sudah ke arah sana.

“Yang harus kita lakukan adalah menyesuaikan dengan itu, ikut bermain dan mencari peluang di situ. Dengan populasi 250 juta lebih, potensi kita sangat besar, pilihannya, itu mau diambil orang lain atau kita sendiri,” kata Fadjar saat  lauching First Crack Coffee di wilayah Jakarta Utara, Senin (25/9).

Salah satu sub sektor industri kreatif yang diyakini akan berkembang seiring pertumbuhan industri digital adalah sub sektor kuliner. Tanpa memaksimalkan kecanggihan teknologi saja, industri kuliner sudah mampu memberikan kontribusi terhadap PDB yang begitu besar.

“Industri kuliner kontribusinya 40 persen dari PDB ekonomi kreatif yang sebesar Rp800 triliun tahun 2016. Total PDB dari ekonomi kreatif Bekraf terhadap PDB nasional itu 7,8 persen,” ucapnya.

Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat menuntut perubahan dalam berbagai bidang. Apalagi kita telah melihat sendiri bagaimana pergeseran dan transisi terjadi karena perubahan global. Dunia bisnis dan ekonomi pun menjadi salah satu sektor yang merasakan dampaknya.

Perubahan-perubahan inilah yang menurut Presiden Joko Widodo agar dapat dicermati oleh para pelaku usaha, utamanya di era ekonomi digital sekarang ini. Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan di acara pembukaan Indonesia Business & Development Expo di Jakarta Convention Center, Rabu, 20 September 2017.

“Kita semuanya saya kira sudah amat memahami e-commerce. Ada pergeseran perniagaan dari dunia offline menuju online. Kita sudah hadapi itu, sudah ada. Daripada orang jauh-jauh ke toko atau ke mall karena macet di jalan, mereka sekarang cuma keluarkan smartphone, buka aplikasi, dan pesan dalam aplikasi, tinggal tunggu barangnya diantar sampai ke rumah,” ujarnya.

Pergeseran-pergeseran itu tak hanya terjadi dalam pola konsumsi, pola kerja dan produksi pun turut berubah. Para produsen pun harus jeli melihat tren yang ada agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

K,Rinaldi

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya