Connect with us

Berbuah Positif, Menpar Lanjutkan Promosi Indonesia di London

Menpar Arief Yahya (belakang) saat menaiki Taksi khas London dengan balutan wonderful IndonesiaKementerian Pariwisata

Jakarta – Menteri Pariwisata, Arief Yahya, kembali melakukan promosi “Wonderful Indonesia” dengan mengandalkan transportasi umum London Inggris. Jika sebelumnya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) beriklan “Wonderful Indonesia” di sejumlah bus-bus di sana, kini bergerilya berkeliling London menggunakan taksi London terkenal dengan sebutan Black Cap. Adapun rute kelilingnya mulai dari Westminster Abbey, Admiralty Arch, Trafalgar Square, Borough Mark, dan berakhir di KBRI London.

Promosi wisata oleh Kemenpar yang dilakukan sejak Minggu (5/11) mengusung kapal Phinisi dan Uma Mbatangu dengan berpartisipasi pada bursa pariwisata internasional terbesar kedua di dunia, WTM London. Acara tersebut diadakan di ExCel London dari 6 hingga 8 November ini.

“Kita pasang logo pada Black Cabs di London untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Cukup unik dan cerdas, terutama selama World Travel Market London 2017,” ucap Menpar Arief Yahya di Trafalgar Square, saat melihat langsung kinerja pemasaran pariwisata di travel mart kedua terbesar di dunia setelah ITB Berlin itu.

Direktur Komunikasi Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata, Noviendi Makalam, merinci setidaknya ada 180 taksi yang bakal menjadi ikon dan membuat bermacam wisata Indonesia populer di London.

“Jadi ada branding Wonderful Indonesia pada 180 “Black Cabs” yang iconik dengan memanfaatkan momentum WTM London ini,” terangnya. “Tak cuma itu, beberapa momentum Royal Wedding, seperti pernikahan putri Presiden Jokowi, Kahiyang, yang kental akan akar budaya dengan enam prosesi, secara tidak langsung juga akan disorot oleh media massa dalam dan luar negeri,” imbuhnya.

Wonderful Indonesia 2

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana, mengamini bahwa Kemenpar dengan branding Pesona Indonesia-nya memang sengaja ikutan “mejeng” di 200 becak pengantar tamu dari parkir Lapangan Sumber dan Lapangan Banyuanyar, Solo. Menurutnya, degan memanfaatkan momentum untuk mendapatkan impression yang tinggi adalah potensi untuk menaikkan branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia secara sekaligus.

Kembali ke soal London. Di sana pun 180 unit London Cab yang di-branding Wonderful Indonesia sejak 16 Oktober hingga 12 November diharapkan bisa memberikan efek serupa. Hal ini, katanya, mengulang kesuksesan Kemenpar dalam menarik perhatian wisatawan asing ketika melakukan metode yang sama saat Euro 2016 lalu di Paris.

Selain itu, mobil-mobil yang disebut hackney carriage di London itu sejatinya sudah sangat populer di sana. Dengan balutan desain destinasi wisata andalan Tanah Air seperti Candi Borobudur, Bali, Komodo, Danau Toba, serta Raja Ampat, tentu akan menjadi perhatian berkelanjutan. Terlebih Kemenpar juga memasang image Indonesia dalam bentuk Billboard di beberapa spot strategis kota London seperti Victoria Station dan Borough Market.

Belum cukup? Berbagai video dan gambar tentang Indonesia pun dipamerkan melalui TV channels Sky News, Sky Sports, dan Sky Arts yang ditayangkan dalam bentuk iklan Wonderful Indonesia sebanyak 420 spot sejak Minggu kemarin.

Dengan begitu, ditargetkan dengan adanya branding Wonderful Indonesia di dalam berbagai format di London seperti itu dapat meningkatkan citra destinasi Indonesia di benak masyarakat Inggris yang pada akhirnya dapat menarik minat mereka untuk berkunjung ke Indonesia.

Wonderful Indonesia 1

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya