Connect with us

Beredar Dua Nama Calon Pengganti Pangdam Bukit Barisan

Kodam I Bukit Barisan(Foto: wikipedia.org)

Jakarta – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berencana akan melakukan mutasi pada sejumlah jabatan strategis TNI. Salah satunya dikabarkan termasuk pergantian jabatan Pangdam I/Bukit Barisan yang saat ini dipegang oleh Mayjen Cucu Sumantri.

Pergantian ini sudah santer terdengar dari beberapa hari lalu. Menurut sumber yang kami terima, pergantian Pangdam Bukit Barisan akan berlangsung beberapa hari kedepan.

Pangdam Bukit Barisan Mayjen Cucu Sumantri rencananya akan dimutasi dari jabatannya dan akan menempati jabatan baru di Mabes TNI.

Ada dua nama yang beredar untuk menggantikan Mayjen Cucu Sumantri, yakni Mayjen M Herindra dan Mayjen TNI Ibnu Triwidodo.

Nama Mayjen Herindra sendiri bukanlah nama asing di lingkungan TNI, lulusan Akmil 1987 ini pada tahun 2015-2016 menjabat sebagai Danjen Kopassus menggantikan Mayjen Doni Monardo yang diangkat menjadi Pangdam Pattimura.

Karir Herindra menanjak setelah dipercaya menjabat sebagai Pangdam Siliwangi pada tahun 2016 hingga akhir 2017 kemarin, sebelum akhirnya digantikan oleh Mayjen Doni Monardo.

Dan saat ini Mayjen Herindra menempati pos barunya sebagai Pa Sahli Tk. III Bid. Hubint Panglima TNI.

Sementara itu calon lainnya adalah Mayjen Ibnu Triwidodo, pria kelahiran Bantul, Yogyakarta ini merupakan lulusan Akmil 1985, yang saat ini menjabat menjabat sebagai TA. Pengajar Bid. Kewaspadaan Nasional Lemhannas sejak 2016.

Mayjen Ibnu Triwidodo sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Kasdam Jayakarta pada tahun 2015-2016 dengan menggantikan Brigjen TNI Teddy Lhaksmana. Selain itu Mayjen Ibnu Triwidodo juga pernah menjabat Kasgartap 1/Jakarta di tahun 2014.

Terkait pergantian Pangdam Bukit Barisan ini, kedua calon tersebut dianggap mempunya pengalaman yang mumpuni, akan tetapi semua keputusan ada di tangan Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

Yuch

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya