Connect with us

Optimisme Ganda Putra Indonesia di Kejuaraan Asia 2018

ganda putra indonesia
Ahsan/Hendra optimistis menjelang Kejuaraan Badminton Asia 2018 di China.(Istimewa)

Jakarta – Ganda putra Indonesia sudah siap berlaga di kejuaraan Asia Badminton 2018 di China, 24-29 April. Salah satu ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bahkan punya bekal yang membuat mereka optimistis.

Pasangan Ahsan/Hendra baru saja menjadi juara di Malaysia International Challenge, Minggu, (22/4). Kemenangan ini mendongkrak semangat mereka.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingin Kevin dan Marcus Terus Berprestasi

Apalagi, gelar ini merupakan yang pertama setelah mereka kembali berpasangan pada awal 2018. Ahsan/Hendra berhasil menjuarai Malaysia IC setelah mengalahkan ganda tuan rumah, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, 21-17,17-21, dan 21-19.

“Kami sangat bersyukur bisa juara lagi. Kami senang naik podium juara lagi, walaupun levelnya international challenge. Kunci kemenangan kami adalah kami bisa bermain lebih sabar dan tenang, terutama gim ketiga,” kata Ahsan, seperti dilansir situs PBSI.

Setelah sukses di Malaysia, ganda putra Indonesia ini akan langsung berkemas ke Wuhan, China. Di turnamen ini mereka memasang target bisa masuk semifinal.

“Target pertamanya, menang dulu di tiap pertandingan, berusaha menampilkan yang terbaik pada tiap gim,” ujar Ahsan. “Semoga bisa masuk semifinal dulu,” imbuh Hendra.

Kevin/Marcus Absen 

Di kejuaraan Asia ini, Indonesia akan mengirimkan empat ganda putra. Selain Ahsan/Hendra, Indonesia akan mengirimkan pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Angga Pratama/Rian Agung Saputro, dan Berry Angriawan/Herdianto.

Dari keempat ganda putra Indonesia itu, pasangan Fajar/Ardianto memiliki peringkat dunia tertinggi, yakni berada di 10 besar dunia. Sementara Ahsan/Hendra yang baru juara di Malaysia berada di posisi 19 dunia. Berry/Hardianto tepat berada di dua posisi Ahsan/Hendra, di posisi ke-21.

Pasangan terbaik Indonesia yang menduduki peringkat 1 dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon tak diikutkan dalam kejuaraan ini. The Minions absen lantaran Marcus masih menjalani masa rehat selepas pernikahan.

Kejuaraan Asia ini akan menjadi fase penting, terutama menjelang turnamen akbar bulu tangkis, yakni Piala Thomas 2018. Indonesia ingin kembali berjaya di ajang paling bergengsi bulu tangkis putra beregu itu.

Terakhir, tim putra Indonesia berhasil menjuarai Piala Thomas pada 2002. Sudah hampir 16 tahun Indonesia puasa gelar. Saat ini, Indonesia masih menjadi tim yang paling banyak menjuarai Piala Thomas, sebanyak 13 kali.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya