Tim Piala Thomas dan Uber Indonesia Bertolak ke Thailand
Sebanyak 45 orang anggota tim Indonesia yang akan berjuang di ajang Piala Thomas dan Uber 2018 bertolak ke Bangkok, Thailand, Rabu (16/5). Tim berangkat dengan menggunakan maskapai Thailand Airways, TG 434, pukul 12.35 WIB dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Rombongan tersebut terdiri atas atlet, pelatih, pelatih fisik, tim dokter, fisioterapis dan beberapa tim pendukung lainnya. Chief de Mission tim Piala Thomas dan Uber Indonesia, Achmad Budiharto, mengungkapkan kesiapan tim untuk berlaga di Bangkok. Serangkaian jadwal latihan di lapangan pertandingan pun telah dipersiapkan.
“Kondisi tim saat ini semua baik dan siap untuk bertanding di Bangkok. Besok langsung ada jadwal latihan, kami beruntung bisa dapat empat lapangan, jadi bisa langsung beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada di Bangkok,” kata Budiharto, seperti dilansir situs resmi PBSI.
Baca Juga: Diplomasi Bulu Tangkis ala Presiden Jokowi
Mulai tanggal 17 dan 18, kami akan latihan secara resmi di main hall. Kami sudah buat jadwalnya, jadi saya kira persiapan kami sampai tanggal 20 nanti sudah aman,” imbuh Budiharto.
Piala Thomas dan Uber 2018 akan berlangsung pada 20-27 Mei 2018, di Impact Arena Bangkok, Thailand.
Tim putra Indonesia berada di grup B Piala Thomas bersama Korea, Thailand, dan Kanada, sedangkan tim putri tergabung di grup D Piala Uber dengan Tiongkok, Malaysia, dan Prancis.
Target Juara Piala Thomas dan Uber 2018
Ketua Umum PBSI Wiranto menargetkan gelar juara di Piala Thomas dan Uber 2018. Kedua piala bergengsi itu harus dibawa pulang ke Indonesia.
“Harapannya menang dong. Tidak ada kata lain. Iya. Menang,” kata Wiranto di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Senin (14/5/2018). “Iya tidak apa-apa (ada banyak pesaing berat). Masa nanti kita kalah (begitu) saja. Tidak bisa dong. Harus menang. Jadi dua trofi harus bawa pulang? Iya, benar,” tuturnya.
Dua tahun lalu tim Thomas Indonesia harus tunduk dari Denmark di final. Indonesia masih menjadi tim tersukses di Piala Thomas dengan 13 titel, walaupun kali terakhir meraihnya pada 2002.
Sementara tim Uber Indonesia dua tahun lalu cuma sampai perempatfinal usai ditaklukkan Korea Selatan. Indonesia sejauh ini mengoleksi tiga titel Piala Uber, dengan yang terakhir diraih pada tahun 1996.
Dwi
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: