Connect with us

Tim Thomas Indonesia Turunkan Skuat Terbaik di Semifinal

Tim Thomas Indonesia
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi salah satu harapan Indonesia meraih poin di semifinal Piala Uber 2018.(Istimewa)

Tim Thomas Indonesia sudah ditunggu oleh unggulan pertama, China, di babak semifinal, Jumat (25/5) ini. Kedua tim sama-sama akan menurunkan skuat terbaik agar bisa lolos ke babak final.

Indonesia memastikan tiket semifinal selepas menumbangkan Malaysia 3-1, Kamis (24/5). Sementara itu, langkah China ke semifinal setelah menumbangkan tetangganya Taiwan 3-0.

Di laga nanti, partai pertama akan mempertemukan tunggal terbaik Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dengan Chen Long. Keduanya telah empat kali bertemu. Ginting sukses mencatat tiga kemenangan, dua di antaranya diperoleh pada tahun ini: di Malaysia Masters dan Indonesia Masters.

Baca Juga: Diplomasi Bulu Tangkis ala Presiden Jokowi

Partai kedua, ganda nomor satu dunia akan menjadi ujung tombak untuk memperoleh angka. Dua pertandingan terakhir, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mampu menyumbangkan angka saat melawan Korea Selatan dan Malaysia. Ganda terbaik Indonesia akan melawan ganda terbaik China Liu Cheng/Zhang Nan.

Kedua pasangan papan atas ini sudah empat kali berhadapan. Kevin/Marcus hanya kalah sekali dari pasangan nomor tiga dunia. Pada pertemuan terakhir di Superseries Finals 2017, Kevin/Marcus mencatatkan menang straight game.

Partai ketiga, tunggal Indonesia akan diwakili oleh Jonatan Christie. Pemain berusia 20 tahun ini memang tidak ambil bagian dalam fase grup. Namun, saat laga perempat final kemarin, ia berhasil memenangkan laga krusial.

Tunggal putra nomor 11 dunia ini akan menghadapi tunggal terbaik kedua China, Shi Yuqi. Dari lima pertemuan sebelumnya, Jonatan menang tiga kali. Dalam kejuaraan beregu Asia pada Februari 2018, Jonatan memenangi laga ketat menghadapi Shi Yuqi.

Tim pelatih memercayakan pasangan berpengalaman, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, sebagai ganda kedua. Ganda yang kembali dipasangkan pada awal tahun ini akan bertemu Li Junhi/Liu Yuchen.

Ahsan/Hendra hanya menang dua kali dari tujuh pertemuan dengan Li/Liu. Pertandingan terakhir kedua pasangan berlangsung pada dua tahun lalu.

Ihsan Maulana Mustofa dan Lin Dan akan menjadi penentu jika pertandingan berlanjut hingga partai kelima.

Lima pertemuan antara Ihsan dan Lin Dan berlangsung sejak 2015 hingga 2018. Ihsan menang atas Lin Dan pada pertemuan terakhir di Malaysia Masters. Itu menjadi satu-satunya kemenangan pebulutangkis peringkat 48 dunia itu atas jago gaek dari China.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya