Connect with us

Cawapres Kalangan Islam Jadi Primadona di Pilpres 2019

cawapres kalangan Islam
Anies Baswedan, Tuan Guru Bajang, dan Mahfud MD.(Istimewa)

Jakarta – Pemandangan berbeda terjadi menjelang Pemilihan Presiden 2019. Nama-nama calon wakil presiden atau cawapres kalangan Islam mencuat dan menjadi incaran koalisi partai politik. Mahfud MD, Anies Baswedan, dan Tuan Guru Bajang yang dari kalangan Islam mencuat sebagai calon kuat cawapres 2019.

Hasil penelitian dan sigi terbaru yang dilakukan lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) memunculkan lima nama cawapres potensial di pesta demokrasi tahun depan. Penelitian ini sendiri dilakukan terhadap elite, tokoh berpengaruh, dan masyarakat.

Adapun lima nama cawapres potensial menurut SMRC adalah Mahfud MD, Gatot Nurmantyo, Sri Mulyani Indrawati, Anies Baswedan, dan Tuan Guru Bajang. Tiga dari lima nama tersebut berasal dari kalangan Islam. Sementara itu, Gatot dari lingkungan militer dan Sri Mulyani dari kalangan ekonom.

Mahfud, Anies, dan Tuan Guru Bajang (TGB) digadang-gadang punya kans besar masuk bursa cawapres. Mahfud dan TGB punya potensi menjadi pasangan calon petahana, Presiden Joko Widodo.

Kedua nama itu punya kedekatan dengan Presiden. Mahfud masuk menjadi anggota dewan Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) yang dibentuk oleh Presiden untuk menguatkan ideologi Pancasila. Sementara, TGB baru-baru ini merapat dan mendukung Presiden, meski ia merupakan kader Partai Demokrat.

Baca Juga:

Sementara itu, Anies Baswedan dinilai bakal disandingkan bersama Prabowo Subianto. Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta berkat dukungan dan restu Prabowo.

Kedekatan ketiga calon cawapres kalangan Islam ini bukan tanpa sebab. Pertama, kemungkinan dua calon presiden yang bersaing di Pilpres 2019 nanti berasal dari kalangan nasionalis. Jadi, perimbangan cawapres dari kalangan Islam menjadi syarat mutlak.

Kedua, isu politik yang berkembang sejak 2014 memang cenderung bersinggungan dengan Islam. “Itu yang menjadi isu sekarang kan? Karena sejak 2014 sampai sekarang itu kan ada isu siapa calon yang dianggap proumat dan antiumat. Maka, nama-nama yang dari kalangan santri itu menjadi penting,” ujar Djayadi Hanan, CEO SMRC.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya