Connect with us

Cegah ISIS Berkembang, Indonesia-Malaysia-Filipina Gelar Patroli Udara Bersama

Ilustrasi perkembangan ISIS di ASEAN(Foto: freemalaysiatoday.com)

Jakarta – Patroli udara trilateral (Trilateral Air Patrol/TAP) antara Indonesia, Malaysia dan Filipina telah diluncurkan pada Rabu (11/10/2017) di Pangkalan Udara Subang, Malaysia. Dalam acara peluncuran ini, dihadiri oleh para menteri pertahanan dari ketiga negara tersebut yakni Menhan Indonesia Ryamizard, Menhan Malaysia Dato’ Seri Hishammuddin Hussein, Menhan Filipina Delfin N. Lorenzana. Menhan Ryamizard juga didampingi Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo.

Sebelumnya, ketiga negara tersebut telah memulai patroli laut gabungan empat bulan lalu di wilayah yang sama, Laut Sulu. Saat ini kekhawatiran bahwa kelompok teroris ISIS mencoba mendirikan sebuah basis Asia Tenggara di wilayah Filipina selatan, meningkat setelah kelompok bersenjata mengibarkan bendera ISIS di kota Marawi pada Mei lalu. Serangan militer Filipina yang didukung Amerika Serikat pun dilancarkan untuk memerangi para militan di Marawi. Operasi militer tersebut telah berlangsung hampir lima bulan dan telah menewaskan ratusan orang.

Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein pada acara peluncuran tersebut mengatakan, perdagangan senilai sekitar US$ 40 miliar melintasi Laut Sulu setiap tahunnya dan tak ada satu negara pun yang bisa mengawasi perairan tersebut seorang diri. Di Laut Sulu juga telah terjadi serangkaian aksi penculikan yang dilakukan kelompok militan Filipina, Abu Sayyaf.

Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Jumat (13/10/2017) mengatakan, Patroli tersebut bertujuan mencegah perkembangan pengaruh sejumlah grup militan, terutama yang terafiliasi Islamic State (ISIS), di Asia Tenggara. “Patroli udara trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Filipina akan terus dilakukan agar efektif pelaksanaannya,” tegas Ryamizard.

Lebih lanjut Ryamizard mengatakan, selama ini telah dilakukan patroli laut dan udara sedangkan patroli di darat akan segera dilaksanakan antara ketiga negara terkait. Hal ini dilakukan dikarenakan potensi melebarnya kelompok teror yang ada selama ini sangat besar. “Patroli udara mencakup pengamanan perairan Sulu, di mana kerap terjadi perompakan. Dimana sejumlah ABK WNI sering menjadi korban perompakan tersebut,” ungkap Ryamizard.

Dengan adanya patroli udara trilateral (TAP) ini maka akan melengkapi kegiatan patroli laut bersama atau Trilateral Maritime Patrol (TMP) yang telah diluncurkan Juni 2017 lalu di Tarakan. Patroli udara bersama juga akan meliputi kawasan perairan yang menjadi kepentingan bersama ketiga negara, termasuk perairan timur Sabah.

Sedangkan pada implementasinya Patroli udara (TAP) bersama ini akan mengikuti peluncuran Patroli Maritim Trilateral Indomalphi (TMP) untuk memerangi kekerasan dimana patroli laut bersama tersebut ditujukan untuk memastikan militan terafiliasi ISIS tidak akan menggunakan Laut Sulu untuk mengganggu ketiga negara. Tujuan lainnya adalah mengantisipasi pembajakan yang marak terjadi di perairan tersebut.

Ketiga negara akan bergantian memimpin patroli udara tersebut, dengan Malaysia akan memimpin pada November, kemudian diikuti dengan Filipina pada Desember dan Indonesia pada Januari 2018 mendatang.

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya