Cerita Ibu-ibu di Ciamis yang Sumringah Dapat Sebulan Gaji Menteri
Ciamis – Rezeki tidak ada yang tahu dari mana datangnya. Kira-kira seperti itu yang mungkin dirasakan dua ibu ini. Mak Jariah (51), warga Dusun Mulyasari, Desa Purwasari, Kecamatan Banjarsari dan Dedeh Darwati (25), warga Dusun Pasir Eurih, Desa Medanglayang, Panumbangan, sama-sama tak menyangka mendapat hibah sebulan gaji menteri. Hal ini terjadi saat Menteri Pertanian Amran Sulaiman datang berkunjung dan menjanjikan memberikan gajinya.
Kabar bahagia nan mengejutkan itu bermula saat Menteri Amran datang ke Medanglayang, Senin (9/10). Ia bersama Menteri Pembangunan Desa Eko Putro Sanjoyo dan Menteri BUMN Rini Soemarno berikut jajaran Dirut bank pemerintah, termasuk Bank Mandiri dan BUMN Pertanian bermaksud meninjau langsung Hari Panen dan menyapa masyarakat petani di sana.
Seperti halnya yang kerap dilakukan Presiden Joko Widodo ketika berkunjung ke daerah, ketiga menteri yang memberi sambutan saat itu pun turut mengundang petani yang hadir untuk tampil ke panggung dan menjawab berbagai kuis yang dilontarkan. Spontan saja para petani tersebut berebut silih berganti antre maju ke panggung.
Nasib beruntung itu datang ke Ibu Dedeh dan Mak Jariah. Ibu Dedeh maju ke panggung sambil membawa bayinya yang berusia 1,5 tahun, Sedangkan Mak Jariah berdiri di belakangnya. Saat itu, Menteri Amran rupanya langsung tak tega mengajukan pertanyaan ketika Ibu Dedeh yang menggendong bayinya itu.
“Jadi ingat ibu saya. Ibu-ibu ini luar biasa,” kata Amran. Setelah itu, ia lalu mengatakan akan menyerahkan satu bulan gajinya kepada kedua ibu tersebut.
“Bingung mimpi apa tadi malam, tak menyangka dapat gaji menteri,” tutur Mak Jariah sumringah tak percaya. “Tapi ibu belum tahu berapa besar gaji menteri. Yang penting bisa jadi tambahan modal,” katanya.
Mak Jariah mengaku akan menggunakan gaji dari Mentan tersebut untuk tambahan modal usaha. Sementara itu, Ibu Dedeh mengaku belum punya ide untuk memanfaatkan bonus tersebut. “Masih bingung untuk apa,” ujar sang ibu yang menggendong bayi.
Tepuk tangan menyambut keduanya begitu turun dari panggung. Petugas dari Setjen Kementerian Pertanian pun menanyakan nomor rekening kedua ibu tersebut. Kata petugas, besarnya gaji (pokok) Mentan sekitar Rp20 juta.
“Alhamdulillah, bisa untuk tambahan modal usaha,” ujar Ibu Dedeh yang mengaku sudah berangkat dari Banjarsari pukul 07.00 WIB sebelum acara.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: