Ciparay Gelar Guar Bumi Lestarikan Budaya Majalengka
Majalengka – ”Ngarawat Adat, Ngaraksa Kahirupan” adalah tema Syukuran Adat Guar Bumi yang diadakan di Desa Ciparay Kec. Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Minggu (29/10). Melalui kegiatan Guar Bumi Ciparay menampilkan arti penting menjaga tradisi dan adat desa.
Kepala Desa Ciparay, Saidi menyebut, seluruh masyarakat turun tangan langsung menyiapkan upacara adat ini. “Terdapat tiga titik konsentrasi kegiatan, di makam buyut bokor, hulu dayeuh dan alun-alun desa”, ujar Saidi, Minggu (29/10).
Gelaran Guar bumi Ciparay semakin meriah dengan berbagai acara antara lain Doa dan Tahlil Akbar, Napak Tilas Sejarah Cikal Bakal Desa, Elaran dan Ritual Syukuran Adat Guar Bumi berupa gelaran tradisi sedekah bumi dan tawur, serta karnaval dondang dan tumbak serta karnaval bebegig sawah.
Acara dimeriahkan dengan Pagelaran Seni Tradisi & Budaya Desa, di mana akan tampil kesenian tari Topeng, Sampyong Calung Genjring dan atraksi sisingaan. Selain itu digelar pula Pameran Kerajinan dan Kuliner Desa.
Tausiah kebudayaan dan Pagelaran Wayang Kulit Langen Budaya bersama dengan KH. Maman Imanulhaq & Ki Dalang H. Rusdi menjadi penutup upacara Guar Bumi ini
Anggota DPR RI, KH. Maman Imanulhaq, turut mendukung acara kegiatan ini. Dia menyebutkan, Guar Bumi adalah agenda rutin tahunan desa sebagai wujud rasa syukur sekaligus permohonan kepada Tuhan Yang Masa Esa agar menurunkan hujan, memberikan kesuburan tanah serta panen berlimpah.
“Dengan merawat adat dan tradisi sesungguhnya kita tengah melakukan upaya untuk menjaga dan melestarikan kehidupan. Alam semesta telah memberikan dan menopang kehidupan manusia, sebaliknya, manusia wajib menjaga dan melestarikan alam”, papar Kiai Maman.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata RI , Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan mengatakan, acara ini merupakan kerjasama Kemenpar dengan Pemerintah Kabupaten Majalengka.
“Agenda ini rutin digelar setahun sekali, menjelang awal menanam padi sebelum datang musim hujan. Dengan beragam macam atraksi wisata menarik , upacara ini bisa menjadi daya tarik wisataman nusantara dan mancanegara untuk berkunjung ke Majalengka,” ujar Esthy yang juga diamini Kepala Bidang Wisata Budaya Kemenpar Wawan Gunawan dan Plt Asdep Strategi Pemasaran Pariwisatan Nusantara Hariyanto.
Menurut dia, ritual adat seperti ini sangat menarik bagi wisatawan mancanegara (wisman) dan semua atraksi bisa dieksplorasi. “Tinggal bagaimana mengemas dan mempromosikan wisata ini. Sayang sekali Majalengka punya banyak aset wisata potensial kalau tidak bisa dijual,” kata Wawan.
Kang Wawan Ajen, sapaan Wawan terjun langsung sebagai pendamping dalam pengemasan serangkaian atraksi budaya Guar Bumi. Antusiasme masyarakat sangat besar untuk berpartisipasi dan menyaksikan acara ini.
“Dari mulai konsep dan seluruh rangkaian acara Guar Bumi tersebut menjadi semakin menarik, selain diharapkan mampu mangakomodir berbagai potensi-potensi desa, juga bisa menjadi daya tarik tersendiri menjadi destinasi wisata desa,” papar Wawan Ajen.
J. Jams
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: