Daftar Pegawai Kemenkeu yang Jadi Korban Jatuhnya Lion Air
Jakarta – Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani terlihat mendatangi Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten untuk mengikuti perkembangan terbaru terkait jatuhnya pesawat Lion Air JT610. Seperti dikabarkan, banyak pegawai Kemenkeu yang ikut dalam penerbangan.
Hingga kini, baru puing-puing yang diduga dari badan pesawat Lion Air yang ditemukan di perairan Karawang.
Saat datang, Menkeu Sri Mulyani terlihat sedih lantaran mendapati informasi tersebut. Sejak turun dari mobilnya, ia tak melontarkan kata apapun kepada awak media.
Baca Juga:
- Pesawat Lion Air JT610 Dipastikan Jatuh di Perairan Tanjung Karawang
- Pesawat Lion Air Jakarta-Pangkal Pinang Hilang Kontak
- Menkeu Sri Mulyani Terjun dalam Kemenkeu Mengajar 3
Hingga kini, suasana di terminal 1B bandara Soekarno Hatta masih dipenuhi banyak orang, termasuk media. Dikabarkan selain Menkeu, akan ada keterangan resmi dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi terkait hal ini.
Suasana juga masih diwarnai duka dari para keluarga korban. Mereka terus berdatangan dan meminta pihak terkait untuk mengetahui kabar lanjutan.
Pihak Bandara Soekarno-Hatta pun sudah membuka posko terpadu pusat krisis di Terminal 1B. Semua untuk melayani keluarga dari penumpang pesawat Lion Air yang ingin mengetahui kabar terakhir terkait kecelakaan pesawat tersebut.
Selain itu, posko terpadu juga sudah mendata setiap anggota keluarga yang datang. Termasuk memberikan ciri-ciri anggota keluarganya yang menjadi korban termasuk pakaian dan lain-lain.
Lion Air nomor penenerbangan JT-610 mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 06:20 WIB menuju Pangkalpinang. Setelah 13 menit mengudara, pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052″ E 107′ 06.628″ (sekitar Karawang).
Pesawat mengangkut 189 penumpang, dengan rincian 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, dan 2 penumpang bayi. Termasuk dalam penerbangan ini ada 3 pramugari yang sedang pelatihan dan satu teknisi.
Pesawat beregistrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8. Pesawat ini buatan 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018. Pesawat pun sudah dinyatakan laik operasi.
Adpaun pesawat dikomandoi Capt. Bhavye Suneja dengan co-pilot Harvino bersama 6 awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.
Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang. Sedangkan co-pilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang.
Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal diperkirakan akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pilot sempat meminta kembali ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sebelum hilang dari radar.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: