Connect with us

Dari Undang PKL sampai Larangan Beri Amplop, Ini Hal-hal Unik Pernikahan Kahiyang-Bobby

Kahiyang Ayu dan Bobby NasutionInstagram

Solo – Sehari lagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera mantu pada Rabu, 8 November 2017. Putrinya kesayangannya, Kahiyang Ayu akan menikah dengan Bobby Nasution di Gedung Saba Buana Solo, Sumber, Solo, Jawa Tengah.

Ditanya terkait perasaannya melepas putrinya ke jenjang pernikahan, ia pun merasa bersyukur dan ikhlas. “Memang sudah waktunya, jadi ya dijalani saja,” ucap Jokowi.

Seluruh persiapan pun terus dilakukan agar acara berlangsung sempurna. Momen ini diyakini akan menjadi pesta meriah lantaran bakal dihadiri sekitar 8 ribu tamu undangan. Di balik momen pernikahan Kahiyang-Bobby tersebut ada beberapa hal unik yang tidak biasa ditemukan dalam acara serupa.

1. Dikawal Relawan Sepanjang 2,2 KM
Jika pada umumnya hanya ada 5-10 pagar bagus/ayu dalam sebuah pernikahan, dalam pernikahan Kahiyang-Bobby esok pagarnya akan diisi para relawan Jokowi sepanjang kurang lebih 2,2 kilometer. Mereka akan mengawal mempelai calon pria, Bobby Nasution, dari hotel menuju tempat resepsi di Graha Saba Buana Solo.

Kolres Boyolali, AKBP Aries Andhi, mengatakan, pihaknya akan membantu melancarkan mobilitas relawan dari Asrama Haji Donohudan ke lokasi prosesi pernikahan. Ia menambahkan telah menyiapkan 250 personel. Dalam pergerakannya, tiap lima rangkaian bus pengangkut relawan akan dikawal mobil patroli kepolisian.

Para relawan Jokowi diketahui sudah mulai berdatangan sejak Senin, (6/11). Mereka berkumpul di Asrama Haji Donohudan, Surakarta, yang menjadi lokasi penginapan sebanyak 4.500 relawan. Dari pengamatan di lokasi, ratusan relawan datang dari seluruh penjuru Indonesia.

Terlihat di meja registrasi, ada sebanyak 95 elemen relawan yang terdaftar. Di antaranya Projo, Seknas Jokowi, Jangkar Jokowi, Gebrak Jokowi, Bara JP, Kawan Jokowi, Bara Baja, dan puluhan organisasi pendukung Jokowi lainnya.

2. Mengundang Tetangga hingga PKL
Hal unik lainnya adalah Presiden Jokowi juga mengundang tetangga sekitar rumah serta para pedagang kaki lima (PKL) dalam resepsi pernikahan putrinya. Ini dinilai berbeda dengan pejabat-pejabat lainnya yang sekelas Presiden.

“Semua diundang, tetangga diundang, saudara diundang, PKL diundang,” kata Presiden Jokowi di depan Gedung Graha Saba Buana Jawa Tengah, Senin kemarin.

Menurutnya, persiapan pernikahan tersebut sudah 100 persen. Sebelum resepsi, ada sederet tradisi Jawa yang dilaksanakan pada 7 November 2017. Salah satunya adalah siraman dan midodareni. “Hari Rabu, ijab kabul, resepsi, sudah. Jadi alhamdulillah sudah selesai semuanya,” tutur dia.

Terang saja ia mengaku senang jelang pernikahan putrinya. Sebagai ayah, dia mengatakan, akad nikah yang berlangsung Rabu, 8 November nanti, akan menjadi momen perubahan besar bagi putrinya itu.

“Ya memang sudah saatnya untuk berumah tangga, bermasyarakat, ya itu sesuatu yang normal,” tutur mantan Wali Kota Solo itu. Jokowi pun berharap agar rumah tangga putrinya diberi keberkahan oleh Yang Kuasa.

3. Diarak Polwan Berbaju Adat
Saat prosesi kirab menuju Gedung Graha Saba Buana, Kahiyang akan diiringi para personel Polwan dan prajurit wanita TNI. Para aparat perempuan itu bakal mengenakan busana adat.

“Diarak bareng-bareng dengan personel-personel yang memakai pakaian adat,” kata Kepala Penerangan Korem 074 Kapten Inf Alfian Yudha di Gedung Graha Saba Buana. Alfian mengatakan Kahiyang akan diarak kirab dari rumah Jokowi yang berdekatan dengan Gedung Graha Saba Buana.

“Nanti dari selatan ada pihak laki-laki. Nanti dari kediaman (utara) dari pihak perempuan,” lanjut Alfian.

4. Tak Undang Kepala Negara Lain
Hal menarik lainnya Presiden Jokowi dipastikan tak akan mengundang tamu dari negara lain di acara pernikahan putrinya. Alasannya, dia tak mau merepotkan para kepala negara lain.

“Ndak, ndak ada, nanti merepotkan,” ujar Jokowi.

5. Larang Tamu Beri Kado dan Amplop
Satu lagi yang cukup unik dari pernikahan Kahiyang-Bobby adalah dilarangnya tamu yang sebanyak 8.000 undangan memberikan kado. Kahiyang dan Bobby pun sepakat tidak menerima sumbangan dalam bentuk apapun, baik itu kado barang yang biasa diberikan kepada mempelai, maupun amplop. Keterangan itu tertulis di secarik kertas warna merah marun yang diselipkan di undangan. Di bagian kanan terdapat kartu penukar suvenir.

“Mohon untuk membawa kartu ini sebagai akses masuk gedung,” demikian tertulis di bagian atas.

“Dengan tanpa mengurangi rasa hormat, mohon maaf, kami tidak menerima sumbangan dengan bentuk apapun,” begitu keterangan yang tertulis di bagian bawah.

Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk pun merespons dan mengatakan bahwa apa yang dilakukan Kahiyang dan Bobby itu sudah benar. Keterangan itu bukan untuk menyombongkan diri karena dia anak dari seorang Presiden Republik Indonesia.

“Keluarga Pak Presiden ini sudah memberikan contoh yang benar. Ditakutkan kado itu sesuatu yang ditafsirkan grativikasi. Kita harus paham soal itu,” kata Hamdi.

Hamdi melanjutkan, Kahiyang Ayu ini berbeda dari anak-anak pejabat di zaman Orde Baru. Setiap ada anak pejabat atau anak presiden menikah, kadonya ada yang berupa kunci mobil. “Zaman dulu enak banget, ibarat kasarnya. Bisa balik modallah. Tapi Pak Presiden yang sekarang mengisyarakatkan kalau kita sudah berpisah dari zaman itu, agar tidak ditafsirkan macam-macam,” ujar Hamdi.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya