Data Ekonomi Tak Sesuai, Dollar AS Melemah
New York – Kurs dolar AS dilaporkan melemah di akhir perdagangan New York pada Jumat waktu setempat. Pelemahan ini disebabkan investor mencerna data ekonomi terbaru yang tak sesuai dengan harapan.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, dilaporkan turun 0,12 persen menjadi 92,537 pada akhir perdagangan.
Mengutip kantor berita Xinhua, pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1945 dolar AS dari 1,1926 dolar AS pada sesi sebelumnya. Sedangkan pound Inggris naik menjadi 1,3548 dolar AS dari 1,3520 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Baca Juga: Harga Emas Menyusut, Tapi Tetap Naik Secara Mingguan
Sementara Dolar Australia meningkat menjadi 0,7546 dolar AS dari 0,7538 dolar AS.
Masih dari sumber yang sama, dolar AS dibeli 109,29 yen Jepang, lebih rendah dari 109,37 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar juga dikatakan turun menjadi 1,0007 franc Swiss dari 1,0022 franc Swiss.
Namun meningkat menjadi 1,2787 dolar Kanada dari 1,2759 dolar Kanada.
Sementara angka awal sentimen konsumen tetap tidak berubah di 98,8 pada Mei dari data April. Umumnya hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar menurut Survei Konsumen University of Michigan.
Sementara itu, investor mempertimbangkan data inflasi AS untuk April. Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk semua konsumen perkotaan meningkat 0,2 persen pada April dengan dasar disesuaikan secara musiman.
Hanya saja, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis (10/5), itu tetap gagal memenuhi konsensus pasar untuk kenaikan 0,3 persen.
Di Bawah Perkiraan
Benar saja. Indeks untuk semua item kecuali makanan dan energi memang meningkat 0,1 persen pada April. Namun peningkatan tersebut di bawah perkiraan pasar untuk kenaikan 0,2 persen.
Para analis mengatakan bahwa data inflasi yang lemah meredakan kekhawatiran tentang langkah strategi pengetatan bank sentral AS.
Perlu diingat, data inflasi terbaru bahkan menyebabkan spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mengambil pendekatan yang lebih hati-hati. Terutama ketika mereka memutuskan kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: