Connect with us

Data Kuantum Mengendarai Gelombang Suara

 

Ilmuwan Yale berhasil menciptakan perangkat sederhana yang menghasilkan gelombang suara untuk menyimpan informasi kuantum dan mengubahnya dari satu bentuk ke bentuk lainnya, semuanya berada di dalam satu chip yang terpadu.

Data kuantum

Gambar skematik dari qubit superkonduktor digabungkan ke fonon di dalam kristal safir. Inset menunjukkan spektrum energi fonon yang diukur dengan menggunakan qubit.

Perangkat ini memungkinkan atom buatan superkonduktor – qubit – untuk bertukar informasi energi dan kuantum dengan high frequency bulk acoustic wave resonator (HBAR) atau resonator gelombang akustik frekuensi tinggi. Kemampuan untuk memanipulasi dan menyimpan data kuantum yang rapuh melalui cara yang kuat dan mudah dibuat adalah langkah penting dalam pengembangan teknologi komputasi kuantum.

Karya tersebut merupakan kolaborasi di Universitas Yale, yaitu antara laboratorium Robert Schoelkopf, Profesor Sterling Fisika dan Fisika Terapan, dan Peter Rakich, asisten profesor fisika. Yiwen Chu, seorang associate postdoctoral di lab Schoelkopf, memimpin usaha tersebut dan merupakan penulis utama sebuah studi yang terbit 21 September di jurnal Science edisi online.

Chu mengatakan perangkat baru ini memiliki qubit yang terbuat dari aluminium superkonduktor dan resonator mekanis yang dibuat dengan wafer safir. Wafer memiliki dua permukaan yang dipoles yang berfungsi sebagai cermin untuk gelombang suara. “Kami menemukan bahwa bahkan satu pun partikel suara kuantum, atau fonon, bisa bertahan lama sekali saat memantul bolak-balik di antara cermin-cermin ini,” Chu menjelaskan. “Ini juga bisa digabungkan dengan qubit superkonduktor yang dibuat di permukaan safir dengan menggunakan cakram aluminium nitrida, yang mengubah energi akustik menjadi energi elektromagnetik dan sebaliknya.”

Chu menambahkan, kombinasi sifat-sifat ini memungkinkan para peneliti untuk mentransfer keadaan kuantum bolak-balik antara qubit dan resonator mekanik.Dia juga mencatat bahwa perangkat baru lebih mudah dibuat daripada sistem lain yang menggabungkan sirkuit superkonduktor dengan gerakan mekanis.

Ilmuwan Yale telah membuat serangkaian terobosan superkonduktor kuantum dalam beberapa tahun terakhir, yang diarahkan untuk menciptakan perangkat elektronik yang merupakan versi kuantum dari sirkuit terpadu. Kemampuan untuk menggabungkan pengetahuan itu dengan resonator mekanik adalah langkah yang sangat berharga, kata Chu.

“Sebagai contoh, resonator mekanik dapat digunakan untuk menyimpan informasi kuantum yang dihasilkan oleh qubit superkonduktor dengan cara yang lebih kompak dan kokoh. Mereka juga dapat digunakan untuk antarmuka sirkuit superkonduktor ke jenis benda kuantum lainnya, seperti cahaya tampak atau inframerah. Ini berpotensi memungkinkan kita untuk membuat informasi kuantum di sirkuit kita dan kemudian mentransmisikannya dalam jarak yang jauh menggunakan cahaya. ” katanya.

Co-penulis studi baru dari Departemen Fisika dan Fisika Terapan Yale meliputi Schoelkopf, Rakich, Prashanta Kharel, William Renninger, Luke Burkhart, dan Luigi Frunzio.

Sumber: Yale University

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya