Connect with us

Dialogue101, Aplikasi Berbasis Digital untuk Lawan Narkoba

Kepala BNN Budi Waseso (kedua dari kiri) dalam peluncuran aplikasi digital "Dialogue 101" yang bisa diunduh melalui Android Play StoreIstimewa

Jakarta – Satu lagi aplikasi berbasis digital buatan tenaga-tenaga kreatif Indonesia mulai unjuk gigi. Dialogue101 resmi diluncurkan untuk mendukung upaya Indonesia bebas dari narkoba yang sekaligus juga mendukung program pemerintah Republik Indonesia.

Saat ini pun sudah bisa diunduh melalui Android Play Store. Sedangkan di IOS App Store akan disiapkan dalam waktu dekat.

Founder PT Vanaspati Arkananta Widya (VAW), Minardiantomo Suputro, melalui siaran persnya, Senin (29/1) kemarin, mengatakan rangkaian program pencegahan berbasis aplikasi digital tersebut mencakup Komunikasi, Edukasi, Gerakan Sosial, serta Sosialisasi dan program berbagi informasi lainnya melalui berbagai jenis media. Selain itu ada juga program Pemberdayaan untuk menjadi lebih produktif.

Sementara untuk program Penanggulangan berbasis aplikasi digital dilakukan mulai dari Pendeteksian Dini Kecanduan Narkoba hingga Rekomendasi Program Rehabilitasi yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Program-program ini pun ditujukan untuk semua usia, meski lebih dititikberatkan kepada usia remaja-dewasa dan usia produktif yang cukup terbiasa dengan gawai.

“Harapan kami, kehadiran aplikasi digital Dialogue101 ini bisa berkontribusi terhadap upaya bersama dalam membangun kesadaran masyarakat luas akan pentingnya bela negara dengan memerangi narkoba, menuju Indonesia bebas narkoba,” ujar Minardiantomo.

PT Vanaspati Arkananta Widya (VAW) sebagai Socialpreneur tergerak menjadi perpanjangan tangan ketiga pemangku kepentingan dalam membantu upaya pencegahan dan penanggulangan dampak buruk narkoba. Pemangku kepentingan tersebut tentu saja meliputi Badan Narkotika Nasional (BNN), Kepolisian Republik Indonesia, dan Direktorat Bela Negara Kementerian Pertahanan.

Seperti diketahui, sampai akhir 2017, diperkirakan lebih dari enam juta penduduk Indonesia dikategorikan sebagai pecandu narkoba, di mana rata-rata 50 orang meninggal setiap harinya. Angka tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia.

Bahkan sepanjang tahun 2017, pihak BNN telah berhasil mengungkap 46.537 kasus Narkoba di seluruh Indonesia dengan menangkap 58.365 orang yang terlibat dalam kasus tersebut. Tak cuma itu, jumlah kerugian ekonomi yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba mencapai Rp72 triliun per tahunnya, hampir setara dengan APBD DKI Jakarta Tahun 2018.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya