Dilirik Partai Lain Menjelang Pilkada, Partai Pengusung Minta Emil Dardak Konsisten Selesaikan Masa Jabatan
Trenggalek – Nama Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak akhir-akhir ini gadang-gadangkan oleh sejumlah pihak sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada Jatim 2018. Sejumlah pihak meyakina jika Emil Dardak tersebut punya kans cukup besar jika mau maju dalam gelaran Pilgub Jatim 2018 nanti.
Namun sejumlah partai pengusung seperti PDI Perjuangan dan Partai Gerindra meminta Emil Dardak untuk fokus pada tugasnya sebagai kepala daerah dan tidak tergiur kontestasi Pilgub Jatim 2018. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Trenggalek, Doding Rahmadi, mengatakan saat ini masih banyak tugas yang harus dituntaskan bupati dan wakilnya untuk memenuhi visi dan misinya selama lima tahun mengabdi.
Menurut Doding, hal tersebut sudah menjadi komitmen bersama dengan Emil, apalagi masa kerjanya masih dua tahun. Selain itu masih banyak sekali visi dan misi yang belum terwujud. Untuk itu Doding menambahkan, pihaknya optimistis Bupati Emil akan konsisten terhadap kesepakatan yang telah disampaikan kepada partainya untuk menuntaskan tugas di Trenggalek hingga akhir masa jabatan.
Bahkan dari beberapa kali komunikasi yang dilakukan, Doding mengisyaratkan tidak ada indikasi Emil ingin maju dalam kancah Pilkada Jawa Timur. “Saya rasa dia tidak terlalu merespons isu itu, dia pasti akan berpikir panjang terkait hal tersebut,” ujarnya.
Doding juga menjelasakn bahwa hingga saat ini, Emil masih aktif berkomunikasi dengan sejumlah partai pengusung di Trenggalek. Doding menilai, meskipun berembus isu pencalonan Emil untuk mendampingi salah satu kandidat calon gubernur, yang bersangkutan tetap menjalankan tugas dan fungsi di Pemkab Trenggalek dengan baik.
Senada dengan Doding, Partai Gerindra melalui Ketua DPC Partai Gerindra Trenggalek Nurhadi mengatakan, Bupati Emil diharapkan konsisten melaksanakan tugas dan mewujudkan janji-janjinya selama masa kampanye, sehingga tidak mengecewakan masyarakat. “Jadi jangan hanya untuk sekadar mencoba-coba saja, Trenggalek ini juga butuh kemajuan. Kalau kemarin punya niat untuk maju di Trenggalek dan sudah duduk, ya tuntaskan sampai lima tahun,” ujarnya.
Nurhadi mengatakan, sebagai salah satu partai pengusung dalam pencalonan Emil di Trenggalek, Gerindra menilai saat ini masih banyak janji yang dilontarkan dalam masa kampanye yang belum terwujud. “Masyarakat Trenggalek jangan mau menjadi kelinci percobaan untuk meraih sebuah jabatan. Laksanakan amanah yang telah menjadi niat sejak awal akan lebih terhormat dari pada hanya sebuah wacana,” jelasnya.
Ping.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: