Dirut Pertamina: Road Map Energi Alternatif Perlu Segera di Susun
Jakarta – Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik melakukan kunjungan ke Jepang untuk bertemu dengan mitra perusahaan yang selama ini menjalin kerjasama, selain membicarakan masalah gas, pertamina juga berencana mengembangkan energi alternatif. Selain itu kunjungan ini juga untuk menjajaki perkembangan energi masa depan dengan beberapa peneliti jepang seperti pakar energi Prof. Noriko Endo dari Keio University dan Prof. Takao Kashiwagi dari International Research Center of Advance Energy Systems for Sustainability, Institute of Innovative Research, Tokyo Institute of Technology.
Pertemuan ini untuk memberi landasan yang kuat kepada Pertamina ke depan, yang tentu saja akan mempengaruhi perubahan format bisnisnya di masa depan. Beberapa perusahaan yang hadir dalam pertemuan antara lain Tokyo Gas, Mitsubishi Corp.
Tokyo Gas merupakan perusahaan yang sudah 50 tahun bergerak di ceruk bisnis LNG, mereka juga membangun prasarana yang berkaitan dengan LNG, pipeline dan pengembangan teknologi hemat energi dan hemat cost produksi. Kerjasama saling menguntungkan antara kedua belah pihak yang sudah terjalin baik sejak lama, kini dilakukan lebih strategis apalagi Pertamina tengah agresif mengembangkan infrastruktur gas demi ketahanan energi bangsa Indonesia. Selain dengan Tokyo Gas, Pertamina juga melakukan pertemuan dengan CEO pabrikan mobil Mitsubishi Corp. Diluar agenda tersebut masih ada lagi pertemuan dengan Marubeni Corp yang juga akan membahas mengenai langkah-langkah kerjasama dalam pengembangan energi alternatif maupun terbarukan.
Sedangkan kepada para peneliti dari Jepang seperti Prof Noriko Endo dan Prof. Takao Kasiwagi, Pertamina bertukar pikiran tentang kebijakan di bidang energi. Bagi mereka pengembangan energi baru dan terbarukan merupakan keniscayaan, tidak saja untuk keberlangsungan pasokan energi akan tetapi peningkatan kualitas hidup dan daya dukung bumi memaksa kita terus mencari alternatif energi.
Pertemuan ini selaras dengan keinginan Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia. Jokowi mengatakan, semua persiapan termasuk regulasi dan riset harus disusun mulai sekarang. Jokowi menyampaikan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bisa mengambil peran dalam penelitian dan pengembangan mobil listrik itu. Komitmen Presiden ini dilatarberlakangi banyak pertimbangan, seperti perubahan penggunaan energi secara global dan dampaknya terhadap iklim dan lingkungan. Langkah ini perlu dilakukan untuk mengikuti tren dunia dan menekan angka produksi emisi gas buang dari kendaraan.
Saat ini pemerintah tengah menggodok draft regulasi yang melibatkan beberapa kementerian atau lembaga seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian ESDM. Tim tersebut akan menyusun rencana regulasi pengembangan mobil listrik. Dimana, di dalamnya menyangkut penggunaan energi untuk mobil listrik dan bukan terkait dengan industrinya, selain itu juga akan ada insentif yang dapat mendorong semangat pengembangan mobil listrik. Insentif tersebut bisa diberikan kepada penemu, peneliti, maupun industri.
Sebenarnya langkah Dirut Pertamina ini bukanlah hal yang baru dilakukan, dirinya kerap berbagi pengetahuan maupun menyerap informasi mengenai energi terbarukan. Dalam berbagai kesempatan Massa mengingatkan perlunya peta jalan dan strategi kedaulatan energi yang harus disusun dengan cermat dan tidak secara tiba-tiba tanpa persiapan matang. Menurut Massa, cadangan minyak Indonesia yang hanya berumur 10 sampai 15 tahun jika tidak ada temuan baru hanya akan membuat ketergantungan terhadap BBM impor akan semakin besar.
“Kita sudah harus berpikir mencari alternatif, tetapi tidak bisa sekonyong konyong, kita perlu optimalkan batubara dan gas yang cadangannya masih cukup banyak. Kita sdh harus mulai memikirkan renewable energy, ke depan sudah tidak ada lagi kendaraan dengan BBM,” ujar Massa.
Lebih lanjut Massa mengatakan, Kita bisa memulainya dengan teknologi hybrid untuk mobil. Namun masalah utamanya ada di penyimpanan energi. Untuk itu teknologi baterai menjadi sangat penting dalam pengembangan mobil listrik nantinya. “Kita tidak bisa mulai dari nol sudah ketinggalan jauh, kita perlu belajar dari ahlinya. Dari sana kalau mau melakukan inovasi lompatannya tidak terlalu jauh,” pungkas Massa.
Bila nantinya rencana pengembangan mobil listrik ini terealisasi, maka impor minyak mentah dan bahan bakar minyak, termasuk elpiji, akan turun drastis. Penggunaan tenaga listrik untuk transportasi juga sejalan dengan rencana bauran energi nasional sebesar 23 persen dari energi terbarukan pada 2025 nanti.
Ping.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: