Dirut PT Inka: Proyek LRT Jabodebek Bisa Serap 1.000 Tenaga Kerja
Madiun – Saat ini, kereta ringan (LRT) dengan proporsi muatan lokal tinggi untuk proyek LRT di Jabodebek dalam proses produksi. Pemerintah menetapkan produksi kereta ringan dilakukan industri dalam negeri.
Hal ini dinilai memberikan banyak keuntungan, termasuk penciptaan lapangan kerja. Untuk itu, PT KAI (Persero) selaku investor sekaligus operator proyek LRT di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) pun menggandeng PT Inka sebagai produsen keretanya.
Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro mengklaim pengadaan kereta ringan untuk proyek LRT Jabodebek mampu menyerap 500 hingga 1.000 tenaga kerja baru. Ia pun menjamin, urusan kereta, kualitas dalam negeri tak kalah dibandingkan impor.
Mengenai kualitas produk yang dihasilkan PT Inka sendiri, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tidak ada alasan untuk meragukannya mengingat PT Inka merupakan industri kereta api satu-satunya di Asia Tenggara. Perusahaan pelat merah tersebut telah banyak menggarap pasar ekspor, seperti 250 unit kereta penumpang pesanan Bangladesh Railways.
Setelah menggarap LRT di Palembang sebagai moda transportasi pendukung Asian Games 2018, PT Inka kembali dipercaya menggarap LRT Jabodebek. Mereka mendapatkan pesanan untuk 31 rangkaian kereta rigan, setiap rangkaian terdiri atas enam kereta. LRT Jabodebek mampu mengangkut 475 ribu penumpang per hari.
Seperti diketahui, PT KAI (Persero) selaku investor sekaligus operator proyek LRT di Jabodebek telah menandatangani kontrak pengadaan kereta dengan industri KA dalam negeri, PT Inka. Penandatanganan kontrak dilakukan antara Dirketur Logistik dan Pengembangan PT KAI Bambang Eko Martono dengan Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro, Kamis (18/1) di Madiun.
Baca juga: Industri Kereta Api Nasional Pacu TKDN dan Teknologi
Penandatanganan disaksikan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
“PT Inka harus mampu menjaga kepercayaan ini dengan menyelesaikan produksi LRT dalam waktu 15 bulan secara tepat waktu, dengan produk yang berkualitas,” ujar Airlangga.
Misi PT Inka
Produksi kereta ringan oleh industri dalam negeri memiliki banyak keuntungan daripada kereta impor. Pertama, biayanya lebih murah dengan kualitas porduk yang sama. Untuk LRT di Jabodebek, PT Inka diminta menekan biaya produksi dari Rp4,2 triliun menjadi Rp3,9 triliun.
Caranya proporsi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam produksi kereta harus tinggi.Pemerintah menargetkan penggunaan komponen lokal 60 persen, sementara saat ini baru 42 persen.
Oleh karena itu, PT Inka harus memperkuat kerja sama di bidang teknologi dengan Kemristek dan Dikti, BPPT, serta sejumlahperguruan tinggi seperti ITB, ITS, UNS, dan UGM.
Upaya lain, bekerja sama dalam pengadaan material dan komponen kereta dengan PT Krakatau Steel, PT Barata Indonesia, PT Pindad, dan PT Inti. Kerja sama serupa dikembangkan dengan sejumlah kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang industri manufaktur dan penunjang perkeretaapian.
Kementerian Perindustrian juga telah mengukuhkan organisasi penting yang beranggotakan berbagai industri di bidang logam, karet, plastik, lembaga riset dan konsultan. Organisasi itu adalah Asosiasi Industri Manufaktur dan Penunjang Perkeretaapian Indonesia atau Indonesia Railway Component Manufactur Association (IRMA) di dalamnya termasuk Perkumpulan Industri kecil Kereta Api (PIK-KA)
“Saat ini industri penunjang dan komponen KA dalam negeri telah mampu memproduksi sekitar 70 persen dari total kebutuhan KA nasional, termasuk rangka atau bodi kereta. Dua tahun ke depan diharapkan menyediakan hingga 80 persen,” ujar Airlangga.
Baca juga: Menperin: Indonesia Pemain Besar Manufaktur Kereta Api di Asia Tenggara
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: