Diwakili Menko PMK, Pertemuan Tingkat Tinggi Indonesia-Tiongkok Hasilkan Enam Kerja Sama
Solo – Pertemuan tingkat tinggi antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok yakni High Level Meeting-People to People Exchange Mechanism (HLM-PEM) kembali digelar pada Selasa (28/11/2017) di Solo, Jawa Tengah. Sebelumnya telah digelar dua kali, yakni di Jakarta pada 2015 dan di Guiyang pada 2016.
Kali ini sebanyak enam dokumen kerja sama dihasilkan dalam pertemuan itu. Adapun enam kerja sama yang disepakati, yakni pengaturan implementasi pembangunan pelabuhan, pengaturan implementasi kawasan sains dan teknologi, dan kerja sama bidang perfilman.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Agus Sartono selain kerja sama tersebut ada pula kerja sama di bidang kepemudaan, kerja sama bidang kesehatan, serta rencana aksi kerja sama bidang sains, teknologi dan inovasi. “Penandatanganan MoU kali ini adalah yang ketiga. Tahun pertama kita menghasilkan tujuh MoU, tahun kedua delapan MoU, lalu kali ini enam MoU,” kata Agus.
Dalam pertemuan tersebut, kerja sama ditandatangani oleh masing-masing perwakilan dari kementerian atau badan yang terkait. Penandatanganan disaksikan Menko PMK Puan Maharani dan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu Yandong. Perwakilan dari Indonesia, antara lain Menristekdikti M Nasir, Kepala Badan Kreatif Triawan Munaf dan Staf Ahli Bidang Kerja Sama Kelembagaan Kemenpora Adiati Noerdin. Sedangkan dari Tiongkok, di antaranya Wakil Menteri Pendidikan Tian Xuejun, Wakil Menteri Sains Dan Teknologi Wang Zhigang dan Wakil Presiden Federasi Pemuda Wang Hongyan.
“Arahan khusus dari ibu Puan, kita harus mendapat benefit semaksimal mungkin. Contoh di bidang pendidikan, agar investor dari Tiongkok melakukan pelatihan sehingga terjadi transfer knowledge, namun yang bekerja di investasi tiongkok adalah orang Indonesia,” ujar Agus.
Tahun depan, Indonesia dan Tiongkok rencananya kembali menggelar acara serupa. Setidaknya sudah ada empat bidang yang akan disepakati kedua pihak.
Empat bidang tersebut meliputi pendidikan dan kebudayaan, bidang pemanfaatan tenaga nuklir untuk kepentingan perdamaian, bidang olahraga, serta pengembangan situs Sangiran dan pusat peninggalan serupa di Tiongkok.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: