Connect with us

Bambang Soesatyo Berharap Pilpres Lahirkan Pemimpin Negara Terbaik

Bambang Soesatyo Berharap
Ketua DPR Bambang Soesatyo seusai jadi pembicara di diskusi "Memilih Presiden yang Ideal pada Pilpres 2019"(Foto: Dok.DPR)

Jakarta – Ketua DPR Bambang Soesatyo berharap pemilihan presiden (Pilpres) dapat melahirkan pasangan presiden dan wakil presiden yang terbaik. Pasangan terpilih harus mampu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, sejahtera serta membawa bangsa Indonesia disegani dalam kancah pergaulan internasional.

“Karenanya, track record pasangan Capres harus benar-benar dicermati oleh masyarakat. Pemilu dan Pilpres akan sangat menentukan nasib dan masa depan bangsa. Saran saya pilihlah Capres yang telah terbukti menunjukan kinerja serta prestasinya kepada bangsa dan negara,” ujar Bambang Soesatyo berharap, dalam acara diskusi ‘Memilih Presiden Yang Ideal 2019’, di Jakarta, Jumat, (19/10/18).

Hadir sebagai pembicara dalam diskusi ini antara lain Asisten Deputi Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Kepresidenan Burhanuddin Saputu, pengamat politik Fadjroel Rachman serta Ketum Sedulur Jokowi Paiman Raharjo.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mengajak semua pihak untuk mengawal Pilpres supaya lebih bermutu. Persaingan politik Pilpres harus dilandaskan pada nilai-nilai demokrasi, mematuhi semua aturan kampanye serta semakin memperkuat soliditas bangsa.

“Pilpres harus mampu memberikan pendidikan politik yang mencerahkan serta memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam menentukan pilihannya. Pilpres harus berlangsung tanpa ada tekanan, rasa takut dan bebas dari praktik money politic,” tegas Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet.

Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Kebumen dan Banjarnegara ini menilai, sekurang-kurangnya ada empat tolak ukur dalam menilai keberhasilan Pilpres. Pertama, dari sisi proses berlangsung secara berkualitas, melibatkan seluas mungkin partisipasi masyarakat serta meningkatkan kesadaran politik masyarakat.

Kedua, dari sisi substansi terjadi pertarungan ide, gagasan, visi, misi dan program. Sehingga, masyarakat memilih Capres karena diyakini memiliki program yang baik untuk membawa bangsa Indonesia menjadi lebih maju, modern, adil dan sejahtera.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya