Connect with us

Ketua DPR RI: Kemenkes Harus Petakan Kebutuhan Dokter di Wilayah 3T

Ketua DPR
Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Kemenkes untuk memetakan kebutuhan dokter di wilayah 3T dan pedalaman, seperti di Papua(Foto: Istimewa)

Jakarta – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, pada Selasa (30/10/2018), merespon beberapa isu aktual, diaantaranya terkait kurangnya tenaga dokter di sejumlah wilayah Indonesia. Seperti kurangnya tenaga dokter di Kabupaten Asmat Provinsi Papua, Bali, Pandeglang, dan beberapa wilayah lainnya. Terutama terutama di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Seperti Provinsi Papua, menurut Ketua DPR RI, sangat membutuhkan tenaga dokter untuk ditempatkan di puskesmas-puskesmas yang ada di distrik. Sayangnya, selama ini sangat sedikit dokter yang berminat untuk bekerja dan mengabdi di sana.

Dari 395 puskesmas di Papua, baru 47,8 persen yang memiliki dokter umum. Masih ada 206 puskesmas (52,2 persen) yang belum memiliki dokter umum. Untuk dokter gigi, masih ada 353 puskesmas (89,4 persen) yang belum memiliki dokter gigi.

Dengan memperhatikan data dari Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2016, rasio dokter di Papua sebesar 26,2 per 100.000 penduduk. Ini tidak berbeda jauh dari Papua Barat yang sebesar 28,8 per 100.000 penduduk. Angka itu jauh di bawah rasio secara nasional yang sebesar 45,1 per 100.000 penduduk.

Kepala Dinas, Kesehatan Kabupaten Paniai Robby Kayame mengatakan, dari 30 puskesmas di Paniai, hanya 2 puskesmas yang memiliki dokter, yakni Puskesmas Enarotali (3 dokter) dan Puskesmas Obano (1 dokter). Pada 2016 – 2017, pihaknya membuka perekrutan dokter umum, tetapi tidak ada yang  mendaftar.

Terhadap isu aktual itu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kesehatan atau dokter di seluruh wilayah Indonesia. Mengingat kebutuhan dokter masih belum merata dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia, terutama di wilayah 3T. Serta meningkatkan pengawasan agar tidak terjadi maldistribusi dokter.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya