Connect with us

Sekjen DPR Resmi Lantik Pejabat Eselon Baru

eselon baru
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar melantik beberapa pejabat di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.(Foto: DPR)

Jakarta – Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar resmi melantik beberapa pejabat eselon baru di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI. Indra mengatakan, pelantikan pejabat Setjen dan BK DPR RI tersebut harus dimaknai sebagai suatu kebutuhan organisasi. Segala sesuatu yang berkaitan dengan rotasi, mutasi dan promosi jabatan yang dilakukan didasari atas pertimbangan-pertimbangan yang dalam dan dengan mempertimbangkan berbagai aspek.

Beberapa orang pejabat di lingkungan Setjen dan BK DPR RI yang dilantik kali ini adalah Rahmad Budiaji sebagai Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi, Budi Wuryanto sebagai Kepala Bagian Kepegawaian, Nelly Andalia sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha Tenaga Ahli Bagian TU Tenaga Ahli dan Staf Administrasi Anggota DPR, Semiyati sebagai Kasubag Rapat Bagian Sekretariat Komisi XI, dan Asep Supriadi sebagai Kasubag Formasi Bagian Kepegawaian.

Indra percaya para pejabat yang baru dilantik tersebut akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan. “Apa yang telah diputuskan oleh pimpinan adalah suatu amanah yang harus dijaga dan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Pergantian pejabat, baik dari sisi waktu maupun sisi penempatan personal semua mempertimbangkan dengan apa yang disebut merit system,” ucap Indra di Gedung Setjen dan BK DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Walaupun saat ini belum mencapai tingkat ideal, sambungnya, tetapi telah berupaya keras ke arah menuju ideal. “Ada tiga orang yang menempati posisi di Biro Kepegawaian, dimana merupakan posisi yang sangat strategis. Pada waktunya nanti kita juga akan mengevaluasi apakah penggunaan nomenklatur Biro Kepegawaian masih dianggap tepat, ataukah seperti yang telah banyak dilakukan oleh lembaga-lembaga modern sekarang, termasuk lembaga kementerian, dimana sudah meninggalkan istilah kepegawaian dengan menggunakan istilah Biro Sumber Daya dan Aparatur,” paparnya.

Baca Juga:

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya