Connect with us

Dua Pelajar Bandung Juara e-ICON World Contest

Kedua pelajar Indonesia berhasil menjuarai kompetisi IT Internasional.(Foto: facebook balitbang Kemendikbud)

Bandung – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh anak-anak bangsa Indonesia, kali ini yang berhasil mengharumkan nama negara adalah dua orang pelajar SMK dari Bandung. Dua pelajar SMKN 4 Bandung yang bernama Riksa Suviani dan Irfan Lutfi berhasil menjuarai kompetisi IT Internasional yang diselenggarakan di Korea Selatan.

Dalam kompetisi tahunan ‘The APEC e-Learning International Contest of Outstanding of New Ages’ (e-ICON) di Ulsan National Institute of Science and Technology yang diselenggarakan pada 17-23 Agustus kemarin, Riksa dan Irfan bergabung bersama dengan dua pelajar asal Korea Selatan, mereka membentuk tim dan berhasil menjuarai kompetisi IT berbasis E-Learning tersebut dengan mengalahkan 37 peserta lain yang datang dari berbagai negara.

Kepala sekolah SMKN 4 Bandung Asep Tapip Yani sangat mensyukuri keberhasilan anak didiknya yang telah mengharumkan nama sekolah dan juga negaranya. “Iya alhamdullilah siswa kita dapat juara,” ucapnya.

Asep mengatakan dalam kompetisi tersebut anak didiknya membuat sebuah aplikasi mobile yang berbasis android yang dapat digunakan untuk belajar. Aplikasi yang diberi nama Right Up ini, mereka mengembangkan program untuk membantu mengoptimalkan penggunaan otak kanan dalam menggambar. “Aplikasi ini aplikasi baru yang dikerjakan bersama-sama dengan siswa dari Korea Selatan. 20 persen pengerjaan dilakukan di Indonesia lalu sisanya dilakukan bersama-sama di sana,” tuturnya.

Terpilihnya SMKN 4 Bandung untuk mewakili Indonesia dalam kompetisi IT Internasional berawal dari undangan yang diterima dari Kementerian Pendidikan diawal 2017, karena selama ini mereka kerap mencapai prestasi yang membanggakan di bidang IT. Dari undangan itu, sekolah langsung mencari siswa yang dapat mewakili untuk berangkat ke Korea Selatan. Akhirnya, Riksa dan Irfan lah yang terpilih untuk mewakili Indonesia. “Kebetulan yang terpilih ini juga siswa beprestasi di bidang IT,” kata Asep.

Atas terpilihnya Riksa dan Irfan, maka pihak sekolah langsung menyiapkan segala kebutuhan untuk menunjang kedua siswa itu berlaga di kompetisi, mulai dari membuatkan passport hingga les Bahasa Inggris yang bertujuan agar lebih mudah berkomunikasi dengan siswa dari Korea Selatan. Upaya yang dilakukan oleh sekolah dan dua siswa itu akhirnya membuahkan hasil. Prestasi juara pertama disandang tim yang beranggotakan siswa SMKN 4 Bandung.

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya