Connect with us

Duet Jokowi-Mahfud Kerap Dibicarakan Warganet Menjelang Pilpres 2019

Jokowi-Mahfud
Jokowi dan Mahfud MD.(Istimewa)

Jakarta – Menjelang Pilpres 2019, memang belum ada koalisi parpol yang mengumumkan secara resmi pasangan calon presiden dan wakil presiden. Namun, jagat maya seakan tak berhenti berdenyut membicarakan siapa-siapa saja yang bakal berkontestasi. Jokowi-Mahfud terbanyak dibicarakan warganet.

Hasil terbaru studi Indonesia Indicator (I2) menunjukkan bahwa warganet Indonesia kerap membicarakan seputar Pilpres 2019. Studi yang dilakukan sepanjang 11-18 Juli 2018, di Twitter, sebanyak 544.245 cuitan dari 182.923 akun Twitter. Mereka memperbincangkan, menebak, dan mengusulkan nama-nama capres dan cawapres yang diharapkan warganet.

Kajian I2 ini, menurut Direktur Komunikasi I2 Rustika Herlambang, menggunakan pendekatan Social Network Analysis (SNA). Dari SNA tersebut, Rustika menambahkan, pembicaraan seputar pilpres tersebut membentuk tiga kelompok di media sosial, koalisi Jokowi, netral, dan kelompok yang dekat dengan Prabowo.

Pendukung koalisi Jokowi ini rata-rata memperbincangkan pasangan yang pas untuk Jokowi. Ada tiga nama yang kuat diperbincangankan sebagai pasangan Jokowi: Muhaimin Iskandar (Ketum PKB), Airlangga Hartarto (Ketum Golkar), dan Mahfud MD.

Dari ketiga nama itu, Mahfud MD terbanyak dibicarakan di jagat maya. Total ada 3.031 akun warganet dengan total tagar 33 dan aktivitas pembicaraan sebanyak 32.886. Ini artinya, banyak yang mengaitkan nama Jokowi dan Mahfud MD.

Muhaimin Iskandar atau Cak Imin diperbincangkan oleh 2.406 akun warganet. Tagar yang dipakai mencapai 112 dengan total aktivitas percakapan 103.666. Dalam jaringan besar, posisi Cak Imin terletak di paling pinggir, menjauh dari nama lain, kecuali Jokowi.

“Mereka merespons hanya akun-akun pendukung Jokowi-Cak Imin,” jelas Rustika.

Yang memperbincangkan Ketum Golkar yang juga Menteri Perindustrian jauh lebih sedikit. Ada 426 akun dengan total tagar 26 dan aktivitas cuma 5.522.

“Airlangga dipercakapkan oleh banyak pihak, meski rata-rata oleh pendukung koalisi. Secara jumlah jaringan relatif lebih kecil dibanding Cak Imin dan Mahfud MD,” imbuhnya.

Adapun, nama lain yang diperbincangkan sebagai pasangan Jokowi adalah Chairul Tanjung, M. Romahurmuziy, Sri Mulyani, Susi Pudjiantuti, dan Moeldoko.

Baca Juga:

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya