Dukung Dedi Mulyadi, PNI Jabar Ajukan Wasekjen NU sebagai Cawagub
Jakarta – Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kembali mendapat dukungan untuk maju dalam Pilgub Jabar 2018 nanti. Kali ini dukungan datang dari Pergerakan Nadhliyyin Indonesia (PNI) Jawa Barat, PNI Jabar menyatakan dukungan kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai bakal calon Gubernur Jawa Barat dalam ajang Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang. Selain itu PNI mengusulkan nama Hery Haryanto Azumi, wakil sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai pendampang Dedi.
Menurut Koordinator PNI Jawa Barat, Yosep Yusdiana, menilai, pasangan Dedi Mulyadi-Hery Haryanto Azumi bisa menjadi solusi bagi perkembangan sejarah Jawa Barat. “Koalisi politik kultural nasionalis-NU menjadi jawaban pada pertarungan pilkada Jawa Barat,” ujar Yosep melalui pesan tertulis, Kamis (16/11/2017).
Selain itu Yosep menambahkan, Dedi Mulyadi dengan latar belakang nasionalis akan sangat memberikan warna positif apabila didampingi oleh Hery Haryanto Azumi yang memiliki latar belakang NU. Menurut dia, kepemimpinan ide kultural nasionalis dan NU diyakini sangat menyentuh pada kepentingan wong cilik. “Komitmen Hery sebagai warga NU tidak diragukan lagi. Kuat, muda dan cerdas. Ini akan bagus sekali jika dikombinasi dengan kang Dedi Mulyadi yang juga sosok muda yang mengakar dan merakyat. Jadi nasionalis yang NU dan NU yang nasionalis,” tuturnya.
Sedangkan Peneliti dari Lingkar Kaji Isu-isu Strategis Muhammad Syarif menuturkan, sosok Hery Haryanto Azumi patut diperhitungkan sebagai bakal calon wakil gubernur Jawa Barat. Dia menilai, Hery sebagai intelektual muda NU yang cukup dikenal dan memiliki modal jejaring kultur yang sangat masif di Jawa Barat. “Hery Haryanto Azumi itu kader muda NU level nasional. Dia juga sudah teruji kepemimpinan nasionalnya. Jaringannya juga luas. Bahkan dia sempat menjadi utusan pertemuan-pertemuan internasional mewakili kaum muda NU,” akunya.
Syarif juga menilai, jika nantinya Hery Haryanto Azumi maju di Pilkada Jawa Barat sebagai bakal calon wakil gubernur Jawa Barat, akan mampu meraup cukup banyak suara dari kalangan muda NU. “Saya yakin gerakan kultur yang selama ini Hery lakukan bisa menggerakkan mesin anak-anak muda NU di Jabar. Ibaratnya mesin bisa dipanasi lagi,” ucapnya.
Ping
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: