Connect with us

Elite Jepang pun, Mengagumi Pancasila

Politisi Partai LDP Jepang bertemu politisi PDIP(foto : merdeka.com)

 Jakarta –  Sebagai dasar ideology bangsa, Pancasila dikagumi para elite politik negeri Sakura, Jepang. Seperti yang diungkapkan mantan Sekretaris Jenderal Liberal Democratic Party (LDP)–partai berkuasa di Jepang–, Tsutomu Takebe, baginya, kelima sila Pancasila itulah yang bisa menjadi dasar negara di Indonesi,  dan benar-benar hidup di negara kepulauan terbesar dunia ini.

Hal itu diungkapkan Takebe, di depan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Tokyo, Selasa (29/8/2017) malam. Seperti disampaikan Hasto Kristiyanto lewat pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (30/8/2017), ‎kehadiran Takebe dalam rangka mendampingi mantan PM Jepang Yasuo Fukuda. Fukuda menerima Hasto Kristiyanto dan delegasi DPP PDI Perjuangan, di antaranya Kepala Balitbang PDI Perjuangan Heri Akhmadi dan Bendahara Litbang yang juga anggota DPR Daniel Tobing.

Pancasila, menurut Takebe, dengan kelima silanya hidup di tengah-tengah rakyat Indonesia yang punya beragam budaya. “Indonesia ada banyak bahasa, negeri kepulauan, dan banyak agama dengan Islam sebagai agama mayoritas. Saya kagum dengan Pancasila,” kata Takebe.

Bagi Takebe, walau tak punya dasar negara bernama Pancasila seperti Indonesia, namun Jepang juga melaksanakan prinsip yang terkandung dalam Pancasila. Jepang ada sampai sekarang dan menjadi bangsa yang maju, karena persatuan dan kesatuan yang diutamakan. Oleh karena itu, dia sepakat dengan substansi.

Pesatnya perkembangan teknologi dan kemajuan bangsa Jepang, menurut Takebe, tidak terjadi secara otomatis. Karena Jepang pun memiliki keberagaman, yang jika tidak dirawat, dapat menimbulkan perpecahan.

Sementara itu, Hasto Kristiyanto pun bercerita, bahwa Pemerintah Indonesia dan PDI Perjuangan sangat serius di dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia. Nilai-nilai tersebut diimplementasikan dalam program kerja pemerintah dan PDI Perjuangan.

Bahkan baru-baru ini, tutur Hasto, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).

Pada kesempatan itu, Hasto mengaku, dirinya mengapresiasi Universitas Kokushikan di Tokyo yang membangun “Soekarno Research Center”. “Ini kami harapkan dapat membantu masyarakat Jepang untuk memahami pemikiran-pemikiran Bung Karno sebagai penemu Pancasila,” paparnya.

M Riz

 

 

 

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya