Connect with us

Elon Musk dan 11 Ramalan Masa Depannya

Elon Musk pendiri SpaceX, Tesla Motor dan Paypal(foto : ted.com)

Jakarta – Kemajuan teknologi yang begitu cepat, mendorong tokoh bisnis ternama Elon Musk meramal kondisi masa depan. Robot pembunuh, mobil otonom, dan hidup di Mars hanyalah sebagian kecil dari prediksinya.

Elon Musk, yang lahir di Afrika Selatan, 28 Juni 1971, adalah tokoh bisnis, penemu, dan industrialis Amerika Serikat. Ia merupakan pendiri dan CEO SpaceX. Setelah mengikuti kuliah perdagangan di Queen’s School of Business selama dua tahun, Musk mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari the Wharton School of the University of Pennsylvania, dan sarjana fisika. Ia mendirikan SpaceX, Tesla Motors, dan ikut mendirikan PayPal.

Space X yang didirikan Musk adalah perusahaan teknologi yang bergerak di teknologi antariksa; SedangkanTesla Inc bergerak di bidang otomotif; OpenAI, SolarCity, Neuralink, serta beberapa perusahaan lainnya. Musk menyatakan bahwa dengan perusahaan-perusahaan ini, tujuannya untuk mengubah dunia dan kehidupan manusia termasuk mengurangi pemanasan global melalui peningkatan produksi dan konsumsi energi terbarukan.

Musk juga berharap, dapat mengurangi “risiko punahnya umat manusia” dengan meningkatkan teknologi untuk hidup di planet lain, khususnya di Mars.

Pada bulan Maret 2017, kekayaan Musk ditaksir mencapai US$13,9 milyar, menjadikannya orang terkaya ke-80 di dunia. Pada bulan Desember 2016, majalah Forbes menempatkannya sebagai peringkat ke-21 dalam daftar Orang Paling Berkuasa di Dunia.

Kini, seperti dilansir dari laman Business Insider, 11 Desember lalu, Musk melansir 11 ramalan tentang masa depan, berikut ramalannya:

  1. Semua bentuk transportasi akan sepenuhnya menggunakan listrik.

Kecuali roket, Musk yakin, bahwa semua kendaraan pada akhirnya akan menggunakan listrik.

“Pesawat terbang, kapal, dan semua bentuk transportasi lainnya akan sepenuhnya menggunakan listrik. Tidak sebagian, tapi sepenuhnya listrik. Tak ada keraguan,” kata Musk saat wawancara dengan Marketplace.

  1. Dalam satu dekade, separuh jumlah kendaraan baru di Amerika Serikat akan menggunakan listrik.

Dalam sebuah panel di National Governors Association pada bulan Juli, Musk kembali menegaskan hal serupa bahwa segala bentuk transportasi baik itu pesawat terbang, kereta, maupun mobil akan menggunakan listrik.

  1. Mobil otonom akan menjadi sesuatu yang standar dalam 20 tahun.

Dalam 20 tahun, gambaran memiliki mobil tanpa kemudi otomatis akan serupa halnya dengan memiliki seekor kuda.

“Saya pikir semua mobil akan sepenuhnya otonom dalam jangka panjang. Saya pikir akan sangat tidak biasa melihat mobil yang tidak memiliki otonomi penuh,” kata Musk.

Setiap mobil yang sedang dibuat namun tidak memiliki otonomi penuh, menurut Musk, akan memiliki nilai negatif. “Ini akan sama seperti memiliki kuda. Anda hanya akan memilikinya karena alasan sentimental,” tambahnya.

  1. Mobil otonom menjadi lazim, jutaan pekerjaan pun terancam.

“Mobil kemudi otomatis akan berdampak secara besar-besaran pada bursa kerja,” tutur Musk dalam suatu kesempatan di World Government Summit di Dubai. Musk mengatakan bahwa otomasi akan menyebabkan berkurangnya jumlah pekerjaan.

  1. Otomasi akan mendorong potensi basic income.

“Ada peluang cukup bagus yang bisa kita capai dengan basic income universal, atau semacamnya, akibat otomasi,” kata Musk kepada CNBC pada November lalu.

Pada bulan Juli di National Governors Association, dia mengulangi sentimen ini. “Saya pikir kita akhirnya akan menerapkan basic income universal, saya pikir ini akan perlu,” katanya.

  1. Manusia Mendarat di Mars Pada 2025.

Pada awal Oktober, Musk berbicara di Kongres Astronotika Internasional dan mengungkapkan rincian tentang rencana perusahaannya SpaceX untuk membawa manusia ke Mars pada tahun 2025.

Musk mengatakan bahwa dia bermaksud mengirim sebuah pesawat ruang angkasa yang membawa manusia ke Mars pada tahun 2024. Namun, para penjelajah tersebut kemungkinan tidak akan mendarat di planet merah sampai tahun 2025.

Pada akhirnya dia ingin agar manusia mendiami Mars dan menjadikannya tempat yang bagus untuk tinggal.

  1. Kecerdasan buatan lebih berbahaya daripada senjata nuklir.

Uji coba rudal Korea Utara telah berulang kali membuat banyak orang khawatir tentang potensi perang nuklir, namun Musk berkali-kali juga juga mengatakan bahwa ada sesuatu yang jauh lebih berbahaya.

“Menurut saya, risiko terbesar yang kita hadapi sebagai peradaban adalah kecerdasan buatan (artificial inteligence/AI),” kata Musk pada bulan Juli.

  1. Kecerdasan buatan dapat turut menyebabkan Perang Dunia III.

Pada awal September, melalui akun Twitternya Musk mengatakan bahwa persaingan untuk keunggulan kecerdasan buatan di tingkat tinggi kemungkinan besar akan menjadi penyebab Perang Dunia III.

Tulisannya muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negara manapun yang menjadi yang terbaik dalam hal kecerdasan buatan akan menjadi penguasa dunia.

  1. Robot pembunuh bisa jadi masalah.

“Ada robot yang bisa belajar berjalan hanya dalam hitungan jam, dengan lebih cepat daripada makhluk biologis lainnya,” kata Musk pada bulan Juli di National Governors Association.

“Hal yang paling berbahaya adalah semacam kecerdasan mendalam dalam jaringannya. Ini bisa dimulai dengan merilis berita palsu, penipuan akun email, atau manipulasi informasi,” lanjutnya.

   10.  Terowongan akan berperan penting dalam masa depan transportasi.

Dengan Boring Company, Musk bermaksud membangun jaringan terowongan bawah tanah di Los Angeles yang akan menggerakkan mobil dengan perangkat seperti kereta luncur listrik. Perangkat ini akan memungkinkan mobil diangkut dengan kecepatan 125 mph melalui terowongan tersebut.

  1. Sebagian tubuh manusia akan perlu menjadi bagian dari robot agar dapat bertahan hidup.

“Seiring waktu, saya pikir kita mungkin akan melihat penggabungan kecerdasan biologis dan kecerdasan digital yang lebih dekat. Ini terutama tentang bandwidth, kecepatan koneksi antara otak dan versi digital Anda, terutama output,” kata Musk.

“Beberapa antarmuka bandwidth tinggi ke otak akan menjadi sesuatu yang membantu mencapai simbiosis antara kecerdasan manusia dan mesin serta mungkin memecahkan masalah kontrol dan kegunaannya.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya