Connect with us

Everton Keok, Arsenal Satu-satunya Wakil Inggris

Jack Wilshere, mencoba mencari kembali performa terbaiknyaTwitter

London – Arsenal akhirnya lolos dari fase kualifikasi Liga Europa meski ditahan seri 0-0 oleh tamunya Red Star Belgrade. Kepastian ini didapat menyusul pesaing lainnya dalam satu grup, BATE Borisov, digebuk telak Cologne dengan skor 2-5.

Meski terus menekan sejak awal pertandingan, The Gunners, julukan Arsenal, tak jua berhasil membuahkan gol. Peluang-peluang emas seperti pada menit 11 ketika Ainsley Maitland-Niles memberi umpan sempurna ke Olivier Giroud, tak bisa diselesaikan menjadi gol. Bola masih bisa dimentahkan kiper Milan Borjan yang memang tampil gemilang malam itu, Kamis (2/11) atau Jumat dini hari (3/11).

Begitu pula di menit ke-31, tim besutan Arsene Wenger ini kembali mendapatkan peluang ketika Francis Coquelin mencuri bola dan merangsek ke area pertahanan Red Star. Saat dirinya meneruskan bola ke Jack Wilshere yang sudah tak terjaga, rekannya tersebut malah kehilangan bola.

Saat pertandingan menyisakan 20 menit, Wenger mencoba berinovasi dengan memasukkan Eddie Nketiah yang menciptakan dua gol pada pertandingan Piala Carabao melawan Norwich City pekan lalu, untuk menggantikan Joseph Willock. Tapi suntikan tenaga baru itu juga tak mampu menghadirkan gol. Satu-satu peluang dari Nketiah hanya saat umpan silangnya ke Giroud dan kembali gagal melawan rapatnya barisan pertahanan Red Star.

Meski demikian, Arsenal tetap lolos ke babak selanjutnya karena poin 10 yang dikumpulkan tidak bisa diganggu lagi oleh kompetitor lainnya termasuk BATE.

Di tempat terpisah, wakil Inggris lainnya Everton yang bermain tanpa manajer, akhirnya harus rela meninggalkan arena Liga Europa karena dikalahkan Olympique Lyon 0-3. Hasil ini membuat Everton terpuruk di dasar klasemen Grup E, kalah saing dengan Lyon, Atalanta, dan Apollon FC.

Mantan penyerang Chelsea Bertrand Traore yang menciptakan gol kemenangan 3-2 Lyon di Goodison Park beberapa hari sebelumnya, membuka pesta gol Lyon. Berikutnya giliran pengganti Houssem Aouar dan bekas pemain Manchester United yang diincar Everton, Memphis Depay, menciptakan dua gol berikutnya.

Everton bahkan makin merana ketika pada menit 80 Morgan Schneiderlin mendapatkan kartu kuning kedua sehingga harus meninggalkan lapangan. Kekalahan yang diderita Everton ini merupakan kekalahan kelima secara berturut-turut dalam semua kompetisi. Selain seri 1-1 melawan Atalanta di Apollon Limassol, The Toffees gagal terus di pertandingan lainnya.

Tiga dari kekalahan itu diderita sejak Ronald Koeman dipecat. Pelatih sementara David Unsworth sebenarnya menginginkan jabatan pelatih penuh, namun hasil buruk belakangan ini tidak mendukung ambisinya itu.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya