Fashion Show Gaya Kota Lama Semarang
Jakarta – Untuk menggaet wisatawan dalam negeri dan mancanegara, Pemerintah Kota Semarang, terus mempercantik Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah. Berbagai acara pun digelar di kota peninggalan kolonial Belanda itu. Salah satunya parade fesyen ternama bertema Semarang Fashion Parade 2017, yang digelar selama 7-9 September 2017.
Parade feysen ini, digelar untuk memperkenalkan hasil karya perancang asli kota berjuluk Kota Lumpia tersebut. Selain peragaan busana para model, acara ini juga memamerkan berbagai produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kelas premium di Semarang.
Parade yang dibuka sejak Kamis 7 September 2017 ini, cukup memikat pengunjung khususnya wisatawan yang datang ke Semarang. Apalagi lokasi parade yang memilih kawasan Gedung Semarang Kreatif Galeri Kota Lama membuat gemerlap keindahan balutan busana para model tampak cantik dan energik.
Pameran ini digelar selama tiga hari dan dibuka pukul 15.00-22.00 WIB. Selain pameran, dalam acara tersebut dilakukan juga fashion show yang memamerkan hasil karya desainer-desainer hebat Tanah Air, seperti Ina Priyono, Soesse Asmadhi, Widia, Pingky Fenny Chen, Inge Chu serta Elkanan Gunawan.
Paling tidak, menurut Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang, Nurjanah, ada 60 stan pameran busana ditampilkan di ajang Semarang Fashion Parade 2017. Produk tersebut seperti busana, sepatu, tas, aksesori, make up wajah dan rambut, sulam pita, rajutan dan batik karya perancang Kota Semarang.
Selain mengedepankan kreativitas asli Semarang, kegiatan itu juga menjadi ajang penampilan produk lokal karya para desainer dan IKM dari berbagai kluster dan akademisi.
“Harapannya melalui event ini dapat menumbuhkembangkan pasar fesyen Kota Semarang, menjadi ajang promosi bagi pelaku pasar fesyen, serta mempertemukan pasar bagi pelaku pasar fesyen,” kata Nurjanah, Jumat (8/9/2017).
Sementara itu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menuturkan, kegiatan itu menjadi salah satu sektor unggulan yang diusulkan ke Badan Ekonomi Kreatif pada Juli 2017. Selain fesyen, Semarang juga mengusulkan produk arsitektur, game dan aplikasi. “Ketiga usulan tersebut telah diverifikasi dan ditetapkan oleh Bekraf. Maka kegiatan fesyen ini membuktikan bahwa fesyen Semarang menjadi sektor unggulan, ” jelas Wali Kota.
Parade ini, lanjut Hendrar, sangat unik karena digelar di depan Semarang Kreatif Galeri Kota Lama. Selain memiliki tingkat artistik tinggi juga mempopulerkan kawasan Kota Lama yang segera diakui Unesco sebagai destinasi wisata dunia.
“Maka para pelaku dunia usaha khususnya fesyen akan terus kami beri tempat pameran baik tingkat lokal maupun internasional,” pungkas Hendrar.
M Riz
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: