Connect with us

Film Mereka yang Tak Terlihat Cetak Rekor Muri Hantu Terbanyak

Poster Mereka yang Tak Terlihat

Jakarta – Pengabdi Setan boleh saja telah resmi menggeser Danur sebagai film horor Indonesia terlaris sepanjang masa. Film karya Joko Anwar itu juga boleh berbangga telah diekspor ke sejumlah negara bahkan hingga Amerika Latin. Namun tak cuma Pengabdi Setan yang tengah bahagia kali ini.

Museum Rekor Indonesia (MURI) baru saja menganugerahkan penghargaan kepada film berjudul Mereka yang Tak Terlihat sebagai film horor yang paling banyak menampilkan pemeran karakter makhluk astral. Ya, film garapan sutradara Billy Christian tersebut menyajikan sebanyak 67 hantu di dalam filmnya.

Apa yang dicapai Mereka yang Tak Terlihat setidaknya membuktikan bahwa horor Indonesia sepertinya memang tengah naik daun kembali. Setelah Pengabdi Setan dan Ruqiyah, kali ini ada Mereka yang Tak Terlihat.

Bagi Billy sendiri, ia tak menyadari bahwa ada banyak sekali hantu yang muncul di sepanjang film. Bahkan ia juga tak terpikirkan sedikit pun untuk memecahkan sebuah rekor.

“Sebenarnya pada saat nulis skenario honestly saya enggak menghitung. Ketika ditulis itu memang banyak banget situasinya karakternya, melihat hantu itu sebanyak itu. Ada di mana-mana. Setiap kali di mana, ada aja. Jadi banyak banget,” kata Billy seperti dikutip Rappler.

Banyaknya hantu di film tersebut pun tak terlepas dari tuntutan cerita. Mereka yang Tak Terlihat mengisahkan seorang anak indigo bernama Saras (Estelle Linden) yang sejak kecil memang sudah bisa melihat hantu. Kemampuannya itu malah membuat hubungan Saras dengan Lidya (Sophia Latjuba), ibunya, menjadi jauh. Sang ibu menganggap semua yang dialami Saras tidak masuk akal.

Saras memiliki seorang kakak bernama Laras (Bianca Astrid) sebagai psikolog yang mampu menenangkan Saras ketika kesurupan. Suatu hari, Saras didatangi arwah penasaran yang mati karena menjadi korban perundungan bernama Dinda (Frisly Balqis). Namun, banyak orang yang menganggap jika kematian Dinda disebabkan bunuh diri. Untuk mengungkap hal terebut, Dinda mengharap bantuan Saras dan meluruskan fakta tentang kematiannya.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya