Gubernur Anies Sibuk Manuver Politik, Jakarta Terbengkalai
Jakarta – Parlemen Jakarta mengkritik manuver politik yang dilakukan Gubernur DKI Anies Baswedan. Menurut DPRD Jakarta, lantaran Gubernur Anies sibuk bermanuver, Jakarta pun terbengkalai.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. Menurut Edi, pelayanan masyarakat di kelurahan makin menurun. Ini ditunjukkan dengan kembali makin banyaknya pungli.
PKB pun ikut mengakui merosotnya kinerja pemerintahan Jakarta dalam melayani warganya. “Sangat bener, enggak usah tanya saya, tanya masyarakat. Sudah mengakui. Ini kembali ke zaman jahiliyah lagi. Dari segi pelayanan lho ya,” kata Hasbiallah Illyas, Ketua Fraksi PKB DPRD DKI, Selasa (17/7).
Penurunan kinerja bukan hanya di level kelurahan dan lurahnya. Menurut Illyas, petugas PPSU atau pasukan oranye pun ikut merosot kinerjanya.
“Ini salah satu keberhasilan Gubernur Anies. Ya, karena Gubernur sibuk dengan dirinya sendiri,” terangnya.
Baca Juga:
- Bersih-bersih Politik Birokrasi di DKI Jakarta Memang Tak Sehat
- KASN Nilai Kebijakan Anies Salahi Aturan saat Mencopot Pejabat DKI
- Partai Gerindra Tutup Kemungkinan Anies Jadi Capres 2019
Ketua Fraksi PKB DPRD DKI ini pun menyayangkan manuver politik Anies. Menurutnya, akibat kesibukannya itu, kepentingan warga jadi terpinggirkan.
“Sekarang sepi, enggak ada kinerjanya. Urusannya politik, tidak melayani, bukan sosok pemimpin yang melayani,” jelas Illyas.
Untuk menanggulangi masalah pungli, Ketua DPRD DKI Jakarta bahkan mengancam akan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum di kelurahan yang melakukan pungli. Ancaman ini dilakukan lantaran Prasetio mendapatkan laporan dari warga yang menyebut oknum lurah melakukan pungli.
“Kalau perlu, lurah pukul 07.00 WIB dan 08.00 WIB sudah di kantor. Kalau sekarang, lurah sudah mulai jadi bos. Saya dengan Fraksi PDI Perjuangan sedang bekerja. Saya akan OTT,” ujar Prasetyo.
Untuk mengurus surat keterangan sertifikat tanah, Prasetyo menjelaskan, ada warga yang mengeluarkan uang hingga ratusan juta rupiah. “Itu biasanya untuk PM1 (surat keterangan). Kalau mau buat surat pengantar kan, harus melalui lurah,” ujarnya.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: