Connect with us

Harga Karet Terus Menurun, Thailand pun Menjual Kebun Karetnya

Beratnya perjuangan petani karet(foto : liputan6.com)

Bangkok – Harga karet alam dunia terus melemah. Pasalnya, karena produksi karet membanjir sementara permintaan cenderung stagnan. Dampaknya cukup dirasakan Thailand, sebagai salah satu negara yang memproduksi karet. Untuk mengatasinya, Thailand melego 240 ribu hectare kebun karetnya.

Kondisi saat ini, harga karet berada di kisaran US$2,38 /kg atau sekitar Rp 31.654/kg (kurs Rp 13.300). Angka ini menurun drastis bila dibandingkan harga karet pada awal tahun 2016 lalu, yang masih bercokol di kisaran US$3,02/kg atau Rp 40.166/kg. Diperkirakan harga karet akan terus anjlok hingga akhir tahun 2017 menjadi US$2,34/kg atau Rp 31.122/kg.

Sementara itu, produksi karet saat ini tidak hanya dikuasai oleh tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand yang tergabung dalam Tripartit Rubber Council atau ITRC. Negara-negara lain seperti Laos, Vietnam, dan Myanmar juga ikut memproduksi karet dengan volume yang cukup besar.

Dalam pertemuan ITRC dan International Rubber Consortium (IRCo) yang berlangsung, pada Selasa (29/8/2017) di Kota Bangkok, Thailand, ada beberapa kesepakatan agar harga karet dunia bisa merangkak naik. Misalnya menekan produksi karet alam negara-negara ITRC hingga 360.000 ton/tahun, serta penutupan 240.000 hektare lahan karet di Thailand.

“Kami sangat yakin bahwa semua latar belakang ekonomi di atas dan pola konsumsi tersebut telah berdampak pada perubahan rasio konsumsi,” ungkap Ketua Direksi IRCo, Mesah Tarigan, usai menyampaikan hasil rapat, Selasa (29/8).

Permintaan karet alam dunia, Mesah memperkirakan, dalam waktu dekat belum akan membaik, khususnya ke China. China adalah importir karet alam terbesar di dunia. Sementara itu, permintaan dari pasar Amerika Serikat (AS), Jepang, Uni Eropa, dan India membaik namun persentasenya sangat kecil. Di pasar AS, Jepang, Uni Eropa, dan India karet digunakan sebagai bahan baku produksi ban.

“Penjualan mobil dalam 6 bulan pertama tahun ini pada pasar utama pengguna karet alam, China, Uni Eropa, dan Jepang juga mencatat pertumbuhan positif, yaitu 3,8 persen, 4,7 persen, dan 9,2 persen untuk masing-masing negara,” imbuh Mesah.

Karena itu, Mesah memprediksi negara ITRC seperti Thailand, Indonesia, dan Malaysia akan meningkatkan konsumsi karet di dalam negeri. Misalnya yang sudah dilakukan Indonesia, yaitu menjadikan karet sebagai bahan campuran aspal jalan dan dock fender dalam pembangunan fasilitas pelabuhan. Karet, juga digunakan untuk rubber pads pada rel kereta api dan bantalan jembatan, bendung karet dan komponen water stop dalam pembangunan bendungan, serta komponen pintu irigasi dan pengembangan rawa.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya