Connect with us

HPC Afghanistan Belajar Upaya Damai dari Pengalaman Aceh

Pertemuan Wakil Gubernur Aceh dengan delegasi HPC Afghanistan(foto : kemlu.go.id)

Jakarta – “Peace is beautiful,” kata Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat berdialog dengan delegasi High Peace Council (HPC) Afghanistan. “Perdamaian harus dibangun dan dijaga dengan rasa percaya dan memang memerlukan waktu yang tidak singkat untuk mencapainya”, tambahnya, merujuk pada pengalaman Aceh yang telah berhasil bangkit dari konflik berkepanjangan dan kini rakyatnya dapat menghirup udara perdamaian di Bumi Rencong.

Dalam pertemuan antara delegasi HPC Afghanistan dan Wakil Gubernur (Wagub) Aceh yang diselenggarakan oleh kantor Sekretariat Wakil Presiden bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI tersebut, Wagub Nova Iriansyah memaparkan tentang pengalaman panjang Aceh menuju perdamaian.

Selain membangun rasa saling percaya antara pihak-pihak yang bersengketa, power sharing juga merupakan hal yang penting. Aceh merupakan satu-satu provinsi di Indonesia dimana terdapat partai politik lokal yang bersaing dalam pemilihan kepala daerah dan pemilihan legislatif. Calon Gubernur dan Wakil Gubernur pun tidak harus berasal dari partai politik. Irwandi Yusuf yang merupakan calon independen memenangkan pemilihan Gubernur Aceh pada tahun 2006. Aceh pun diberi beberapa keistimewaan oleh pemerintah pusat, sesuai dengan No.18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Menanggapi pertanyaan salah seorang delegasi tentang peran perempuan di Aceh, Wagub menyampaikan bahwa banyak posisi tinggi pemerintahan di Aceh yang telah diduduki oleh perempuan, bahkan jabatan Walikota Banda Aceh pun pernah dijabat oleh seorang perempuan. Mengenai peran ulama, Wagub menerangkan peran ulama untuk menyuarakan pentingnya perdamaian antara lain dengan menunjukkan referensi di Al Quran tentang perdamaian dan memberikan kuliah umum tentang perdamaian di perguruan-perguruan tinggi.

CEO/Sekretariat Proses Perdamaian dan Wakil Khusus Presiden Afghanistan untuk urusan Politik, Mohammad Akram Khpalwak, menyampaikan apresiasi atas kesempatan berdialog dengan Wakil Gubernur Aceh dan keyakinannya bahwa dialog tersebut dan kunjungan HPC Afghanistan ke Indonesia akan dapat membantu mendorong proses perdamaian di Afghanistan.

Pertemuan Wakil Gubernur Aceh dengan delegasi HPC Afghanistan merupakan bagian dari rangkaian program kunjungan HPC Afghanistan ke Indonesia atas undangan Pemerintah RI. Sebelumnya, delegasi yang dipimpin oleh Ketua HPC Afghanistan tersebut telah diterima Presiden RI di Istana Bogor (21/11/2017), melakukan dialog dengan Wakil Presiden RI di Istana Wakil Presiden (22/11), dan bertemu serta bertukar pikiran dengan para tokoh agama Islam Indonesia dari Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah (21/11/2017).

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya