Indonesia – Jepang Luncurkan Rangkaian Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Bilateral
Jakarta – Rangkaian acara peringatan 60 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Jepang dengan tema “Menuju Mas Depan Bersama: Kerja Bersama, Maju Bersama” diluncurkan pada Minggu (17/12/2017) malam.
Direktur Jenderal Kerja Sama Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Desra Percaya dalam pernyataan pers bersama Kemlu RI dan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia mengatakan berbagai kegiatan akan diselenggarakan sepanjang tahun untuk memperingati 60 tahun hubungan Indonesia-Jepang yang akan dibuka di beberapa kota di di Indonesia, yakni Jakarta pada 19 Januari 2018, Medan dan Surabaya pada 23 Januari, Bali pada 26 Januari, dan Makassar pada 11 Februari 2018. “Kita berharap acara peringatan 60 tahun in tidak hanya kegiatan, tapi juga memiliki substansi yang banyak,” kata Desra.
Acara peringatan 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Jepang juga akan diselenggarakan di beberapa kota di Jepang, antara lain di Tokyo, Osaka, Fukuoka, Nagoya, Hiroshima, dan Hokkaido.
Desra juga menjelaskan hubungan bilateral Indonesia dan Jepang telah berjalan dengan baik selam 60 tahun terakhir dan kian meningkat sejak penandatanganan Keemitraan Strategis pada 28 November 2008. Sementara hubungan diplomatik Indonesia-Jepang dimulai pada 20 Januari 1958 dengan penandatanganan kesepakatan pampasan perang dari pemerintah Jepang kepada Indonesia. “Peringatan 60 tahun menunjukkan hubungan yang sangat lama dan kaya, dan hubungan kedua negara telah berjalan dengan baik, dan kini Jepang merupakan mitra strategis Indonesia, terutama dalam bidang ekonomi,” kata Desra.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii menambahkan, kerja sama dan dan persahabatan yang erat Indonesia dan Jepang juga didukung hubungan antarmasyarakat kedua negara di berbagai bidang.
Ishii mengatakan saat ini terdapat 1800 perusahaan Jepang di Indonesia yang menciptakan lapangan kerja bagi 5 juta orang Indonesia, dari sektor bisnis tersebut menciptakan interaksi dan ketertarikan kedua bangsa untuk mengenal lebih dalam. “Hal itu bisa dilihat dari jumlah kunjungan orang Jepang ke Indonesia yang mencapai 500 ribu orang dan orang Indonesia ke Jepang mencapai 300 ribu orang,” ujarnya.
Penyelenggaraan peringatan kedua negara ini, pemerintah Indonesia dan Jepang telah menunjuk Rahmat Gobel sebagai ketua pengarah panitia peringatan 60 tahun Jepang.
Berbagai acara yang akan diselenggarakan, antara lain pekan budaya, festival musik, seminar, dan simposium, di samping agenda tahunan yang telah rutin digelar kedua belah pihak, seperti Jakarta-Japan Matsuri di Jakarta dan Indonesia Festival di Tokyo.
Ping
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: