Connect with us

Indonesia Lobi Iran untuk Turunkan Tarif Ekspor

Jakarta – Indonesia sedang berupaya memperluas ekspor produk ke pasar non tradisional yaitu Iran dengan perundingan penurunan tarif ekspor  yang masih cukup tinggi. Saat ini, perundingan sudah mencapai putaran keempat dan masih belum membuahkan hasil. Diharapkan akan ada  kesimpulan dan kesepakatan penurunan tarif ekspor yang pada perundingan tahap ke V.

“Perundingan ini merupakan langkah konkret Indonesia yang hasilnya dapat dirasakan oleh para pelaku usaha, tingginya biaya ekspor ke Iran disebabkan oleh tingginya tarif Iran, serta transaksi pembayaran yang harus melalui pihak ketiga,” kata Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Marthini di Jakarta, Sabtu (30/9). Made menyatakan perundingan ke-4 ini tindak lanjut perundingan putaran ke-3 yang dilaksanakan pada 8-9 Juli 2017 lalu di Tehran, Iran. Pada perundingan ini, kedua negara lebih fokus untuk menyamakan persepsi dan membahas draf teks Preferential Trade Agreement (PTA) dengan hasil menyepakati beberapa pasal.

Perundingan kali ini membahas isu yang paling substansial, yaitu modalitas dan produk yang akan dimintakan penurunan tarifnya. Made menyampaikan, kedua negara sepakat untuk menyelesaikan perundingan secepat mungkin agar dapat segera diimplementasi. “Setelah perundingan ini selesai, kedua negara sepakat melakukan putaran berikutnya, waktunya akan ditentukan kemudian. Diharapkan sebelum pertengahan tahun depan negosiasi telah disepakati,” lanjut Made.

Ekspor produk dari Indonesia dapat digenjot lebih besar, diyakini ekspor ke wilayah Timur Tengah akan semakin masif. Sebab Iran dianggap sebagai pintu masuk bagi produk ekspor ke Timur Tengah. Diakuinya Indonesia harus dapat bersiang dengan beberapa negara seperti Malaysia, Vietnam, Pakistan, Eurasian Economic Union (EAEU).

Diketahui neraca perdagangan Indonesia-Iran selama periode 2013-2016 selalu menunjukkan surplus bagi Indonesia. Data tahun 2016 menunjukkan nilai ekspor Indonesia ke Iran mencapai USD235,19 juta dan impor Indonesia dari Iran sebesar USD103,4 juta. Sedangkan total perdagangan Indonesia-Iran periode Januari-Juli 2017 naik 201,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Ekspor Indonesia ke Iran pada periode ini sebesar USD175 juta dan impor Indonesia dari Iran mencapai USD 208,2 juta. Adapun  komoditas ekspor utama Indonesia ke Iran adalah kertas dan produk kertas, serta minyak kelapa sawit.

Komoditas impor Indonesia dari Iran adalah minyak bumi, gipsum, produk dari besi atau baja, dan sulfur. Walau kinerja ekspor impor positif namun tingginya tarif menjadi salah satu sandungan yang membuat nilai ekspor tidak sebesar yang diharapkan. “Struktur tarif Iran mulai dari 5 persen – 55 persen dan lebih dari 1/3 tarif Iran itu lebih besar dari 15 persen,” tuturnya.

KR

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya