Connect with us

Indonesia Menjadi Pemain Vaksin Terbesar di Dunia

Beragam jenis vaksin produksi Bio Farma(foto : biofarma.co.id)

Jakarta – Indonesia, kini menjadi salah satu pemain besar industri vaksin di dunia. M. Rahman Rustan Direktur Pemasaran PT Bio Farma (Persero) mengatakan, di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang diakui sebagai pemasok vaksin di kawasan ini oleh WHO.

Selain itu, sebanyak 132 negara telah mengimpor vaksin dari Indonesia. WHO juga mencatat, Indonesia menjadi salah satu negara yang mendominasi pasokan vaksin dunia bersama dengan India, Belgia, Prancis, dan Korea Selatan.

Sebagai pemasok vaksin ke negara Islam, Indonesia menjadi produsen besar bersama China dan India. “Sebesar 2/3 kebutuhan vaksin polio dunia dipasok Indonesia,” ujarnya, Rabu (20/9/2017).

Bio Farma sebagai satu-satunya produsen vaksin dan antisera di Indonesia saat ini memiliki kapasitas produksi vaksin sebesar 3 miliar dosis yang terdiri dari 14 jenis vaksin. Kapasitas produksi ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.

Untuk beberapa produk vaksin imunisasi dasar, perseroan menyuplai ke Unicef dan melalui kerja sama bilateral dengan negara lain.

Rahman menyatakan pihaknya menggunakan jalan untuk masuk ke organisasi global dalam memasarkan produknya ke negara lain, terutama negara Islam yang menjadi anggota OKI dan negara berkembang.

Berbagai produk vaksin perseroan, antara lain vaksin Polio, Difteri, Tetanus, Pertusis, Hepatitis B, dan Haemophilus Influenzae Tipe B.

“Kami juga memiliki inovasi berupa kemasan prefil injection uniject, yaitu kemasan khusus yang telah diisi vaksin dosis tunggal, dilengkapi  jarum suntik sekali pakai. Saat ini, inovasi tersebut baru digunakan untuk produk vaksin hepatitis B,” kata Rahman.

Di Indonesia sendiri, produsen vaksin saat ini adalah Bio Farma, GlaxoSmithKline, Novartis, Sanofi. Indonesia hanya memiliki satu BUMN yang memproduksi Vaksin dan Antisera, yaitu PT Bio Farma.

Selama 126 tahun pendiriannya, Bio Farma telah berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa, khususnya Indonesia. Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Bio Farma untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam program Imunisasi Nasional.

Menggenjot Produksi

Tak berhenti sampai disitu, Bio Farma siap menggenjot produksi hingga seperempat produk dari total produksi saat ini, dengan meluncurkan sejumlah vaksin dan produk bioteknologi baru pada 2019.

Hal itu, dibenarkan Direktur Produksi Bio Farma Juliman beberapa waktu lalu. Menurutnya, perseroan sedang menyiapkan fasilitas untuk menambah kapasitas produksi dengan penambahan gedung baru. “Produksi saat ini lebih dari dua miliar dosis per tahun. Pada 2019 bisa di atas 2,1 miliar,” kata Juliman.

Penambahan produksi tersebut, dikarenakan Bio Farma akan meluncurkan beberapa vaksin baru pada 2019 seperti tifoid konjugat untuk penyakit tifus, peunom untuk penyakit peunomia atau paru-paru, rotavirus untuk diare, dan produk biosimilar untuk pengobatan kanker payudara.

Manager Proyek Integrasi Divisi Pengembangan Bio Farma Erman Tritama mengatakan, perseroan saat ini sudah memiliki satu gedung baru dengan enam lantai untuk penambahan kapasitas produksi. Tiap lantai bisa memproduksi minimal 100 juta dosis vaksin. “Jadi satu gedung itu minimal bisa tambah 500 juta dosis,” katanya.

Dengan begitu penambahan gedung baru tersebut, bisa meningkatkan kapasitas produksi jadi 2,5 miliar dosis setahun.

Namun Erman menyebutkan, vaksin baru yang diharapkan akan diluncurkan pada 2019 diproduksi masing-masing minimal sebanyak 20 juta dosis. Sehingga penambahan jumlah produksi pada 2019 setidaknya di atas 2,1 miliar dosis per tahun. “Untuk produksi awal biasanya kita siapkan untuk kebutuhan dalam negeri dulu, minimal 20 juta dosis,” pungkasnya.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya