Connect with us

Investor Singapura Masuk, Hitung-Hitungan Proyek LRT Berubah

Pembangunan LRT JabodetabekFoto: Bintang Pradewo / Warta Kota

Jakarta – Format baru pendanaan Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek rupanya telah menarik minat investor asing untuk bergabung. Hal ini diutarakan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebutkan bahwa ada investor asal Singapura yang berminat menaruh uangnya di proyek yang memasuki tahap I tersebut.

Investor itu disebut Luhut berminat menyediakan dana Rp2 triliun. Dengan demikian pembiayaan dalam negeri pun berkurang.

Menurutnya, ketertarikan asing menaruh uangnya di Indonesia tak terlepas dari struktur pembiayaan yang dibuat pemerintah. Bahkan struktur pembiayaan business to business seperti pada proyek LRT akan coba dikembangkan pada proyek-proyek lain.

Format baru itu sendiri, menurut Luhut, telah mendorong adanya penghematan sebesar Rp6 triliun. Ia lantas mencontohkan perubahan dari menggunakan fixed block ke moving block yang juga membuat adanya asumsi pertambahan penumpang.

”Dengan investasi itu, porsi dari bank lokal turun. Itu memang untuk memancing orang (pihak swasta) masuk,” kata Luhut di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin (28/8).

Berdasar perencanaan pemerintah selama ini, penggarap proyek LRT Jabodebek ialah PT Adhi Karya Tbk (Persero) sebagai kontraktor dan PT KAI (Persero) sebagai investor sekaligus operator.

Dana yang dibutuhkan untuk proyek tersebut mencapai Rp26,7 triliun yang terdiri atas anggaran negara melalui penyertaan modal negara (PMN) dan kredit perbankan. Pemerintah menanggung Rp9 triliun dan sisanya dipenuhi dengan kredit perbankan dari Bank Mandiri, BRI, BNI, CIMB Niaga dan BCA.

Tenaga Ahli Menteri Koordinator Kemaritiman Septian Haryo Seto menjelaskan sebelumnya sudah ada penurunan hitungan kebutuhan pembangunan prasarana menjadi Rp21,7 triliun. Lalu angka itu ditambahkan dengan kebutuhan pembangunan sarana sebesar Rp5 triliun. Ditambah dengan sejumlah biaya lain, maka total kebutuhan akan mencapai Rp27 triliun.

Nah, skema baru ini, kata Seto, membuat penyertaan modal negara ke BUMN terkait adalah Rp9 triliun dan ini ditambah subsidi ketika LRT beroperasi sebesar Rp16-17 triliun. Ini juga membuat biaya yang dikeluarkan pemerintah menjadi Rp26 triliun dibandingkan harus membayar pinjaman dari bank beserta bunganya.

Menurut Seto pihak perbankan akan membiayai sisa dari kebutuhan sebesar Rp27 triliun itu, namun pembiayaan ini tidak masuk ke APBN melainkan masuk ke PT KAI sebagai operator. Alasannya cash flow dari proyek LRT sangatlah besar.

Saat ini dengan adanya minat investasi dari perusahaan asal Singapura sebesar Rp2 triliun tentu akan membuat pendanaan dari dalam negeri berkurang. “Akan mengurangi penyertaan dari APBN, sehingga akan banyak masuk private sector,” ungkap Luhut kembali.

Hanya saja Luhut masih enggan mengungkap investor itu. Dia beralasan masih banyak rincian yang perlu diselesaikan dalam proyek pembangunan transportasi massal itu.

Menurutnya, LRT Jabodebek merupakan proyek kereta ringan pertama yang digarap pemerintah dengan skema berbeda, sehingga masih banyak peraturan pendukung yang belum tersedia. Ia berharap keberhasilan proyek tersebut bisa dicontoh oleh proyek sejenis lainnya di masa mendatang. “Jadi mesti dibuat supaya semua lancar karena ini jadi copy paste untuk proyek LRT lainnya,” ujarnya.

Luhut memastikan ke depannya peluang tersebut bisa semakin terbuka karena tol akan segera melantai ke bursa juga. “Kalau saya tidak salah, Rabu besok (30/8) akan ada launching juga dari pasar bursa mengenai sukuritisasi dari tol. Kalau saya tidak keliru untuk lima tahun,” tuturnya.

Di waktu terpisah, Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengungkapkan progres pembangunan LRT masih mencapai 20 persen. “Sampai akhir tahun bisa 45 persen. Tahun depan tinggal sinyal, itu cepat,” ujar Budi.

Adapun hingga akhir tahun ini, Budi mengatakan dana yang harus dibayarkan kepada pihaknya sekitar Rp8 triliun. Dana tersebut akan diterima bertahap dari Rp5 triliun terlebih dahulu atau bisa sampai tahun depan.

W. Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya