Connect with us

Jambore SOS Children’s Villages Indonesia, Ajarkan Anak Mengenai Pentingnya Kebhinekaan

Jambore Anak SOS Children's Village Indonesia.(Foto: dev.fakta.news/v03)

Bogor – SOS Children’s Villagges Indonesia mengadakan Acara Jambore Anak yang berlangsung dari 25-27 Agustus lalu di Bogor. SOS Children’s Villages Indonesia merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dengan fokus pada pengasuhan berbasis keluarga dan anak rentan penelantaran.

Kegiatan jambore anak merupakan bagian dari rutinitas pertemuan dari semua komunitas dampingan Family Strengthening Programme (FSP) SOS Children’s Villages Indonesia. Setiap tahun kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan penguatan jati diri, berbagi cerita, dan berkenalan antar anak komunitas lainnya.

Untuk jambore tahun ini mengusung tema “Jangan ajari kami kebencian tapi ajari kami kebhinekaan”. Adapun tema yang diusung ini berdasarkan ide dari panitia anak komunitas dampingan, dimana mereka merasakan isu Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA) menjadi materi diskusi setiap hari yang mereka dengar dari orang tua, lingkungan rumah dan di sekolah. Bahkan di sekolah anak-anak tersebut mengalami pendidikan kurang mendapatkan budaya Indonesia sebenarnya.

Para peserta Jambore Anak SOS Children’s Village Indonesia (dev.fakta.news/v03)

Selama tiga hari acara berlangsung, para peserta diberikan berbagai macam pelajaran, salah satunya kewiraan dengan materi mengenai ‘Manifesto Cinta Tanah Air’.

Salah satu kegiatan yang dilakukan peserta Jambore Anak (dev.fakta.news/v03)

Jambore anak SOS Children’s Villages Indonesia kali ini diikuti 10 komunitas anak, terdiri 4 komunitas berasal dari kota Bogor sejumlah  dan 6 komunitas lainnya dari kabupaten Bogor. Mereka didampingi oleh staf dan relawan FSP SOS Children’s Villages Indonesia. Untuk pesertanya sendiri mulai dari kelas 5 SD sampai kelas 2 SMA dan sederajat. Anak-anak tersebut memiliki latar belakang dari keluarga ekonomi lemah, dititipkan kepada keluarga lain, lingkungan tidak sahabat anak, perceraian orang tua dan perbedaan yg di lakukan oleh pihak sekolah.

Acara Jambore ini bertujuan untuk mengajak anak dampingan dan orang dewasa di rumah serta lingkungannya untuk peduli terhadap mental dan keberanian anak untuk percaya akan pilihannya nanti dalam meraih cita-citanya. Terutama mengetahui hak dan kewajiban sebagai anak dan warga negara Indonesia.

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya