Connect with us

Jangan Lupa Pada Pengungsi Gunung Agung

Pengungsi dari sekitar gunung Agungnetralnews.com

Karangasem – Dalam sebuah atap tanpa dinding, posko-posko darurat berdiri. Ratusan warga berkumpul membicarakan segala hal. Para orangtua membahas kabar terkini mengenai status Gunung Agung, sedangkan anak-anak terpaksa meninggalkan kegiatan belajarnya.

Kira-kira seperti itulah keadaan di Pos Komando Pengungsian Pasar Seni Manggis yang teretak di Karangasem, Bali. Berjarak sekitar 20 km dari Puncak Gunung Agung, posko tersebut sudah sangat penuh. Jumlah pengungsi sudah mencapai 760 orang. Namun diperkirakan akan ada 500 pengungsi lagi yang akan datang. Jelas mereka butuh bantuan.

Itu baru di Posko Pengungsian Pasar Seni Manggis. Sementara saat ini, berdasarkan data BPBD, ada sekitar 357 titik pengungsian yang tersebar di 7 kabupaten di Bali. Ketujuh Kabupaten tersebut adalah Gianyar, Bangli, Badung, Karangasem, Klungkung, dan Buleleng. Semua menampung sekitar 57.428 jiwa pengungsi dari segala usia.

Yang perlu dicatat, tidak semuanya memiliki fasilitas yang sama. Ada yang berupa bangunan kokoh, namun ada pula yang sekadar tenda darurat.

Jumlah pengungsi terbesar saat ini ada di Buleleng. Sekurangnya, ada sekitar 4946 jiwa yang tersebar di 13 titik pengungsian. Selain disiapkan tenda-tenda darurat, pos kesehatan, dapur umum, dan fasilitas MCK, aparat desa dan masyarakat setempat sudah ikut berpartisipasi memberikan bantuan sembako, termasuk bantuan tenaga memasak.

Seperti diketahui, memasuki hari kelima setelah kenaikan status Gunung Agung ke level awas, jumlah pengungsi semakin bertambah. Sampai pagi ini, total jumlah pengungsi sebanyak 57.428 jiwa yang tersebar di 357 posko pengungsian.

“Kami sudah mengumumkan lewat speaker, kita sama-sama membantu masyarakat di desa,” ujar Perbekel Desa Les, Gde Suslia.

Bantuan Hanya Siap untuk 30 Hari

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengklaim logistik untuk para pengungsi Gunung Agung, Bali, tercukupi hanya sampai 30 hari ke depan.

“Kami siap untuk 30 hari,” kata Kepala BNPB Willem Rampangilei di Pos Komando Penanggulangan Darurat Bencana Gunung Agung, Karangasem, Senin (25/9) kemarin.

Namun sampai sekarang bantuan logistik masih terus berdatangan ke pos komando. Bantuan tersebut berupa beras, selimut, obat-obatan, tenda, serta handy talky.

“Ketersediaan daerah pasti tidak siap untuk itu. Oleh karena itu, pemerintah pusat sudah mengirimkan barang yang tidak dimiliki daerah,” ujar purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Laut tersebut.

Sebelumnya, di Jakarta, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo, juga sudah menyinggung terkait pasokan bantuan untuk korban Gunung Agung. Saat ini untuk bantuan dana telah disiapkan sebesar Rp2 triliun yang berasal dari dana tak terduga APBD Bali. Dari dana itu, telah dikirimkan ke Kabupaten Karang Asem sebesar Rp1 miliar untuk kepentingan tanggap darurat bencana.

“Dana untuk bencana sudah siap semua, warga di sana juga gotong royongnya cukup erat. Mereka mau ungsikan ternak warga yang terkena radius bencana, bahkan ada yang dengan sukarela berikan lahan kosong untuk mengungsikan hewan ternak secara cuma-cuma,” kata Sutopo, di Jakarta.

Kian Kritis, Indonesia Harus Bersatu

Sementara aktivitas vulkanik Gunung Agung sendiri sudah semakin meningkat. Sejumlah gempa yang terjadi di sekitar Gunung Agung juga menunjukkan gejala yang sama. Pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), setidaknya terjadi 564 gempa vulkanik dangkal, 547 gempa vuknaik dangkal, dan 89 gempa tektonik lokal.

“Jumlah kejadian gempa ini lebih besar daripada sebelumnya. Gunung Agung saat ini memasuki fase kritis,” kata Sutopo dalam keterangan tertulis, Selasa (26/9) ini.

Kendati demikian, lanjut Sutopo, fase kritis tak bisa dijadikan sebagai dasar untuk memastikan bahwa Gunung Agung pasti meletus, karena masih bergantung pada kekuatan dorongan magma ke permukaan.

“Jika kekuatan dorongan besar dan mampu menjebol sumbat lava maka akan terjadi letusan. Peluang terjadi letusan cukup besar, namun tidak dipastikan kapan meletus,” ujarnya kembali.

Namun yang juga patut diapresiasi adalah bersatunya masyarakat Bali. Dari mulai TNI, Polri, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR, Basarnas, Kementerian ESDM, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan dan lainnya bahu-membahu saling membantu.

Masyarakat pun secara spontan memberikan bantuan kepada pengungsi. Banyak pihak yang menyediakan rumahnya menjadi tempat pengungsi. Tak hanya untuk masyarakat tapi juga tempat penampungan hewan ternaknya.

“Konsep ‘sister village’ atau desa kembar langsung dipraktekkan saat ribuan masyarakat mengungsi di mana desa-desa yang aman menerima pengungsi dari desa-desa yang berbahaya,” tutupnya.

Presiden Joko Widodo sendiri sore ini sudah mengunjungi langsung posko pengungsi di Klungkung, Bali. Presiden pun menyampaikan langsung empatinya dan mengapresiasi warga yang mau dievakuasi sementara.

“Prioritas yang terpenting adalah keselamatan rakyat kita”
-Presiden Joko Widodo-

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya