Connect with us

Jika Bayar Rp81,4 Triliun, Alwaleed Sang Pangeran Super Kaya Bisa Bebas

Alwaleed bin Talal bisa bebas jika..........(foto : liputan6.com)

Riyadh – Alwaleed bin Talal pangeran superkaya Arab Saudi yang ditahan dalam operasi “sapu bersih koruptor,” bisa dibebaskan. Syaratnya, jika sang pangeran itu bersedia membayar denda US$6 miliar atau sekitar Rp81,4 triliun.

Laporan soal syarat “tebusan” yang menakjubkan ini, diungkap Wall Street Journal (WSJ), media yang berbasis di Amerika Serikat (AS), pada Sabtu (23/12/2017)

Pangeran Alwaleed—salah satu orang terkaya di dunia—termasuk di antara belasan bangsawan dan pebisnis, yang ditahan bulan lalu oleh Komite Pemberantasan Korupsi Arab Saudi yang baru dibentuk. Komite itu, menjalankan pembersihan anti-korupsi yang diawasi langsung oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Lebih dari 200 orang ditahan dalam operasi tersebut. Banyak dari mereka telah dibebaskan setelah sepekat melakukan negosiasi di luar hukum, yakni dengan menyerahkan aset berupa uang tunai atau pun saham perusahaan.

Pangeran Alwaleed, yang diperkirakan memiliki kekayaan senilai US$18,7 miliar, tercatat sebagai orang terkaya di Timur Tengah.

Namun bos perusahaan yang bisnisnya beperngaruh di Barat ini, disarankan untuk “membongkar” dinasti finansialnya untuk mengumpulkan dana sebesar US$6 miliar sebagai syarat untuk pembebasannya.

Alwaleed, saat ini sedang mendiskusikan saran itu, termasuk jika harus menyerahkan sebagian dari perusahaannya, The Kingdom Holding Company.

”Menjaga (dinasti) di bawah kendalinya, itulah pertempurannya,” kata seorang sumber yang membocorkan nilai tebusan tersebut kepada WSJ.

Seorang pejabat senior Saudi pernah mengatakan bahwa pangeran Alwaleed menghadapi tuduhan pencucian uang, penyuapan dan pemerasan.Tapi, pengacara yang bekerja untuk Alwaleed mengatakan, bahwa tidak ada tuduhan formal terhadap kliennya tersebut.

”Dia menginginkan penyelidikan yang tepat. Harapan Alwaleed akan memberi MbS (Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman) seperti masa sulit,” kata sumber yang mendekati pangeran kaya raya tersebut kepada Wall Street Journal.

Banyak dari mereka yang ditangkap dalam pembersihan anti-korupsi, telah menginap di Ritz Carlton Hotel di Riyadh. Beberapa lainnya ditempatkan di hotel bintang lima lainnya di Ibu Kota Arab Saudi.

Pemerintah Arab Saudi maupun otoritas Komite Pemberantasan Korupsi belum berkomentar atas bocoran nilai “tebusan” untuk pembebasan Pangeran Alwaleed.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya