Connect with us

Ketika Jokowi Bertemu Jess No Limit

Jokowi bercerita saat dirinya bertemu Jess No Limit
Presiden @jokowi membuka acara Young on Top National Conference 2018 di Kartika Expo Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (25/8) pagi.(Foto: Setkab)

Jakarta – Dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo selalu mendorong generasi muda Indonesia untuk memanfaatkan setiap bakat yang dimilikinya. Menurutnya, bakat-bakat tersebut bisa jadi peluang bagi mereka dalam menghadapi persaingan yang sudah serbateknologi. Contohnya pun sudah banyak, termasuk ketika Jokowi bertemu seorang gamers bernama Jess No Limit.

Hal ini diungkapkan Jokowi saat membuka Young On Top National Conference di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (25/8) pagi tadi.

Di hadapan generasi muda, ia mengingatkan bahwa tantangan di depan sudah serba-memanfaatkan teknologi. Maka dari itu, pemuda Indonesia diharapkan agar jangan sampai ketinggalan zaman, termasuk soal game.

“Inilah yang akan membawa sebuah negara maju atau tidak maju ke depan. Kita (harus) bisa antisipasi, menyiapkan, merencanakan bagaimana menghadapi revolusi industri 4.0,” kata Jokowi.

Baca Juga:

Jokowi melihat yang bisa mengikuti cepatnya perkembangan teknologi adalah anak-anak muda. Bukan orang tua seperti dirinya dan petinggi-petinggi negara lainnya.

“Kayak saya ini sudah ketinggalan banyak. Jauh. Saya kadang ngomong dengan anak muda enggak nyambung. Ngomong dengan anak saya sendiri, Kaesang, enggak nyambung saya,” kata dia.

Nah, pertemuannya dengan Jess No Limit tiga hari lalu pun, menurut Jokowi, perlu disikapi dengan sudut pandang peluang. Menurutnya, Jess tidak hanya salah satu anak muda yang berhasil memanfaatkan perkembangan teknologi, tapi juga bisa menginspirasi.

Ya, Jess adalah seorang pemain e-Sport dan gamers Mobile Legend, game paling populer belakangan ini.

Orang nomor satu di Indonesia itu pun mengaku sempat bingung dengan istilah Mobile Legends. Begitu dijelaskan oleh Jess, Jokowi baru paham dan tahu bahwa penghasilan Jess setiap bulannya didapat dari bermain sebuah game.

“Jess ini, punya income setiap bulan, saya enggak tanya dia berapa karena pasti rahasia. Tapi yang jelas, saya pastikan ratusan juta,” ujarnya.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya