Connect with us

Jokowi: Infrastruktur Listrik Dibangun Harus Efisien dan Menciptakan Lapangan Kerja

Serang – Efisiensi harus menjadi prioritas dalam pembangunan setiap infrastruktur. Hal ini dilakukan guna menekan biaya transportasi dan produksi.

Pernyataan ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika menghadiri acara pembangunan  coal terminal 20 Juta ton, groundbreaking PLTU IPP Jawa 7, 9 dan 10, peresmian PLTU IPP Banten Kapasitas 660 MW di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, pada Kamis, 5 Oktober 2017,

“Saya titip kepada PLN ini masalah efisien agar semua biaya yang ada dicek betul secara detail baik yang berkaitan dengan batu bara maupun biaya transportasi,” ujar Presiden.

Presiden mengapresiasi kerja cepat Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam mengatasi masalah kekurangan listrik di Tanah Air. Padahal tiga tahun lalu saat berkunjung ke sejumlah daerah di Tanah Air, Kepala Negara sering kali mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait langkanya pasokan listrik. Namun tiga tahun berselang, Presiden menyatakan bahwa keluhan tersebut sudah mulai tidak terdengar.

“Artinya kerja ‘ngebut’ yang telah dilakukan PLN itu sudah mulai dirasakan oleh masyarakat. Meskipun pembangkit listrik yang sedang dibangun dan yang proyeknya masih diproses juga masih banyak,” ujar Presiden.

Melihat kerja cepat tersebut, Presiden pun menargetkan Indonesia akan mendapatkan pasokan listrik yang cukup pada tahun 2019 mendatang. “Seluruh provinsi dari Sabang sampai Merauke semuanya teraliri listrik karena listriknya cukup,” ungkapnya.

Target tersebut bukanlah sekedar harapan, mengingat listrik adalah sebuah investasi jangka panjang bagi sebuah negara dan memiliki berbagai manfaat didalamnya. Salah satunya adalah membuka lapangan pekerjaan yang menyerap ribuan tenaga kerja. Bahkan, berdasarkan laporan yang diterima Presiden, proyek-proyek tersebut menyerap tenaga kerja hingga 10 ribu karyawan.

“Ini investasi yang kita tinjau, yang selalu saya katakan perlunya investasi, ini membuka lapangan pekerjaan. Selain itu juga memberikan manfaat listrik-listrik di provinsi itu tidak byarpet,” tutur Presiden.

Oleh karena itu, Presiden telah memerintahkan jajarannya untuk segera menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur pemerintah. Utamanya pembangkit listrik yang dapat mengaliri listrik di seluruh Tanah Air.

“Apapun kebutuhan baik rumah tangga, industri, perhotelan, pariwisata baik di provinsi, di daerah itu kan semuanya itu membutuhkan listrik. Jadi, saya terus kejar ke Pak Menteri ESDM, Bu Menteri BUMN, Dirut PLN agar kecukupan itu betul-betul kita cukupi,” ucap Presiden.

KR

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya