Juergen Klopp: Liverpool Bukan Barcelona
Liverpool – Pelatih Liverpool Juergen Klopp menyatakan timnya takkan bernasib seperti Barcelona. Di perempat final, Barcelona sempat unggul 4-1, namun gagal lolos lantaran Roma berhasil membalikkan keadaan dengan menang 3-0 di Olimpico.
Baca Juga: Liga Champions: Liverpool Melumat AS Roma 5-2
Di pertandingan dini hari tadi (25/4), Liverpool berhasil menjinakkan AS Roma 5-2. Meski demikian, sebenarnya Liverpool punya peluang ke final lebih besar bila mereka tak kebobolan 2 gol di 10 menit terakhir.
Defisit 3 gol dan 2 gol tandang Roma tersebut memang bisa memungkinkan terjadinya comeback sensasional. Pelatih asal Jerman ini tak memungkiri kemungkinan itu. Ia tetap optimistis bisa mengalahkan Roma di Olimpico, pekan depan.
“Kami bukan Barcelona. Mereka telah memenangkan banyak hal dalam beberapa tahun terakhir, kami belum. Itulah kenapa kami akan mengarahkan seluruh kemampuan mendapatkan hasil yang baik (di Roma),” ujar pelatih yang pernah membawa Dortmund ke final Liga Champions 2012/13.
Juergen Klopp Prihatin Cedera Chamberlain
Lawatan Liverpool ke markas Roma nanti dipastikan tanpa Oxlade-Chamberlain. Eks pemain Arsenal tersebut mengalami cedera parah. Ia ditarik keluar usai jatuh dalam posisi buruk di menit ke-18.
“Oxlade kemungkinan cedera parah. Kalau kami bisa mengatakannya sebelum pemindaian, itu berarti kabar buruk bagi kami, tentu saja,” ujar Juergen Klopp.
Kondisi ini menambah daftar cedera pasukan Anfield. Sebelumnya, Emre Can dan Adam Lallana masuk daftar cedera dan harus menepi beberapa pertandingan.
Cedera Oxlade juga membuat Klopp terpukul. Ia mengaku cedera Chamberlain lebih memberi pukulan telah ketimbang kebobolan dua gol dari Roma.
“Pukulan paling telah adalah cedera yang dialami Oxlade-Chamberlain. Kebobolan dua gol memang bukan hal ideal, tapi kami bisa mengatasinya. Saya pikir para pemain memperlihatkan permainan kelas dunia,” terangnya.
Liverpool masih harus bertandang ke Olimpico pekan depan. Mereka juga masih punya sisa 4 pertandingan di Liga Inggris. Untuk bisa lolos ke final dan menempati posisi runner up Liga Inggris, Liverpool harus lebih kreatif dalam menentukan formasi dan susunan pemain.
“Kami masih memiliki beberapa laga penting dan skuat tidak mungkin bertambah jumlahnya saat ini. Tentu saja kami harus kreatif di laga-laga selanjutnya,” ujar pelatih asal Jerman ini.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: