Connect with us

Kaisar China Qin Shi Huang Terungkap Ingin Hidup Abadi

Kaisar China pertama, Qin Shi Huang terbukti ingin hidup abadi(Foto: chinesetimeschool.com)

China – Kaisar China paling legendaris dalam sejarah, harus diakui adalah Qin Shi Huang. Kaisar itu, selama ini dikenal sebagai kaisar China yang makamnya dijaga oleh pasukan terakota.

Kaisar yang dianggap berjasa menyatukan China pada 221 SM itu, juga diklaim pernah memprediksikan bahwa dinastinya akan berlangsung selama 10.000 generasi. Namun, tahukah Anda bahwa kaisar yang lahir dengan nama Ying Zheng ini juga berambisi untuk menyaksikan hal tersebut dengan hidup selamanya?

Kisah ini, rupanya dituturkan dalam sebuah dokumen kuno berusia 2.000 tahun. Ceritanya, berawal dari ditemukannya 36.000 lembar kayu yang bertulisan huruf kuno dalam sumur tua, di sebelah barat provinsi Hunan pada 2012. Lembar kayu tersebut diperkirakan berasal dari 259 SM sampai 210 SM.

Salah seorang peneliti dari Hunan Institute of Archaeology, Zhang Chunlong, yang mempelajari 48 lembar kayu berhuruf kuno itu, di antaranya kemudian menemukan perintah nasional yang dibuat oleh Qin Shi Huang untuk mencari ramuan keabadian ke seluruh China.

pasukan terakota

Makam Kaisar Qin Shi Huang dijaga pasukan patung Teracota (Foto: Istimewa)

Perintah tersebut, kemudian diikuti oleh berbagai balasan dari pemerintah daerah yang gagal menemukan kunci kehidupan abadi. Kendati, para pejabat daerah Langya percaya bahwa sebuah tanaman di pegunungan lokal mereka mungkin dapat mengabulkan keinginan sang kaisar.

Seperti dituturkan kepada Xinhua, Minggu (24/12/2017), Zhang berkata bahwa lebih dari sekadar mengabadikan obsesi sang kaisar untuk hidup selamanya, dokumen ini sangat penting bagi sejarawan China karena menunjukkan kepemimpinan Qin Shi Huang.

“Dibutuhkan administrasi yang sangat efisien dan kekuatan eksekutif yang luar biasa untuk mengeluarkan dekrit pemerintah di zaman kuno yang fasilitas transportasi dan komunikasinya masih belum berkembang,” ujarnya.

Seperti yang dapat Anda duga, Qin Shi Huang tidak pernah berhasil menemukan ramuan kehidupan. Sang kaisar meninggal di usia 49 tahun pada 210 SM, walaupun telah mengirim ekspedisi ke Laut Timur dan memasukkan penyihir ke istananya untuk mencari cara agar dapat hidup selamanya.

Kendati begitu, obsesi sang kaisar itu tampaknya tidak pernah padam. Sebanyak 8.000 pasukan terakota, termasuk kuda dan kereta, ditata di makamnya untuk melindungi sang kaisar di alam baka.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya