Kemenangan Dramatis Arsenal Awali Musim Baru Liga Inggris
London – Hujan gol mewarnai laga pembuka Premier League musim 2017/18 antara Arsenal versus Leicester City. Menyuguhkan permainan cepat dan terbuka, Arsenal akhirnya sukses menyudahi perlawanan Leicester dengan skor 4-3.
Hasil ini pun jadi kado berharga bagi Manajer Arsene Wenger yang menjalani musim ke-22 di Liga Inggris sebagai pelatih. Apalagi, skor 4-3 diraih dengan begitu sulit–yang bahkan sempat tertinggal dua kali.
Bagaimana tidak, baru dua menit pertandingan dimulai, striker anyar Arsenal Alexander Lacazette sudah mencetak gol di laga debutnya. Memanfaatkan umpan Mohammed Elneny, striker asal Perancis yang diboyong dari Olympique Lyon itu mengubah skor menjadi 1-0 untuk Arsenal.
Namun keunggulan The Gunners hanya sesaat. Selang tiga menit, giliran penyerang bayangan Leicester, Shinji Okazaki, yang membuat pertandingan imbang kembali. Bahkan The Foxes kembali menyentak publik Emirates Stadium saat penyerang andalannya, Jamie Vardy sukses menyelesaikan umpan manis Marc Albrighton dari sisi kanan pertahanan Arsenal.
Jelang turun minum, Arsenal terus menggempur pertahanan anak asuhan Craig Shakespeare itu. Pada saat injury time, sebuah kemelut berhasil dimanfaatkan Danny Welbeck dan mengubah skor kembali imbang 2-2.
Di babak kedua, Arsenal mencoba lebih memanfaatkan lini tengahnya. Namun petaka justru datang di menit ke 56. Lewat sepak pojok Riyad Mahrez, Vardy kembali mencetak gol keduanya dan membawa Leicester unggul 3-2. Secara total, gol ini adalah yang kelima dirinya ke gawang Arsenal.
Tak ingin menanggung malu di hadapan publik sendiri, Manajer Arsene Wenger kemudian memasukkan Aaron Ramsey dan Oliver Giroud untuk menambah daya gedor serangan. Bertubi-tubi, baik Lacazette, Welbeck, hingga Alex Oxlade-Chamberlain terus melakukan tembakan ke arah gawang. Namun penampilan gemilang Kasper Schemeichel membuat seluruh punggawa The Gunners frustasi.
Hingga akhirnya pada menit ke-82, kebuntuan terpecahkan setelah Ramsey yang lepas dari pengawalan berhasil menceploskan si kulit bundar dan mengubah skor kembali imbang 3-3.
Dua menit setelahnya, publik London pun bergembira. Sebuah kemelut mendatangkan bencana bagi Leicester setelah umpan ciamik Granit Xhaka disambut sundulan keras dari Giroud. Arsenal pun berbalik unggul 4-3 hingga pertandingan berakhir.
Fakta Menarik
Hasil ini pun menambah panjang daftar sejarah manis Arsenal yang belum pernah kalah dalam empat pertandingan pembukaannya sejak 1960.
Catatan ini kian sempurna dengan bertambah juganya rekor kemenangan melawan Leicester. Secara total, The Gunners berarti tak terkalahkan dari 11 pertemuan terakhir mereka. Ini menjadi kemenangan keenam Arsenal melawan Leicester di Emirates Stadium.
Tak cuma itu, hasil ini juga menegaskan kembali bahwa Arsenal memang tidak pernah kalah dalam pertandingan Liga Primer yang dipertandingan pada hari Jumat (waktu setempat). Sementara Leicester lagi-lagi konsisten belum pernah menang pada hari kerja di Inggris. Begitu pula dengan Vardy, yang selalu menelan kekalahan saat dirinya mencetak gol ke gawang Arsenal.
W. Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: