Connect with us

Kemlu dan UNDIP Dorong Partisipasi Insinyur Indonesia dalam MRA ASEAN

Diplomat Ahli Utama Kementerian Luar Negeri Foster Gultom dalam kegiatan di UNDIP Semarang(kemlu.go.id)

Semarang – Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) kini telah memiliki skema pengaturan bersama untuk profesi insinyur dan arsitek. Skema yang dikenal dengan Mutual Recognition Arrangement (MRA) ini merupakan kesepakatan negara-negara ASEAN untuk saling mengakui sertifikasi insinyur dan arsitek. MRA ini bertujuan untuk memfasilitasi tenaga kerja profesional Indonesia agar mampu bersaing dengan tenaga kerja professional ASEAN lainnya.

Hal tersebut disampaikan Diplomat Ahli Utama Kementerian Luar Negeri, Foster Gultom, pada kegiatan “Membumikan Masyarakat Ekonomi ASEAN: Skema Mutual Recognition Arrangement (MRA) untuk Meningkatkan Daya Saing Insinyur Indonesia” di Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (22/11/2017). Foster Gultom pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan periode 2012-2016.

Kegiatan yang dilaksanakan Kementerian Luar Negeri dan Universitas Diponegoro tersebut bertujuan untuk mendorong partisipasi insinyur dan arsitek Indonesia untuk memanfaatkan MRA yang terwujud dalam sertifkasi ASEAN Chartered Professional Engineer dan ASEAN Architect. Coaching clinic pengajuan sertifikasi juga dilakukan untuk mempermudah peserta dalam mempraktekan pengajuan sertifikasi ASEAN.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh profesional insinyur dan arsitek serta mahasiswa ini, Duta Besar Foster Gultom menambahkan bahwa, per Oktober 2017, pemilik sertifikasi ASEAN Chartered Professional Engineer dan ASEAN Architect yang berasal dari Indonesia telah mencapai 972 insinyur dan 151 arsitek.

Angka kepemilikan sertifikasi dari Indonesia merupakan yang tertinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Jauh lebih tinggi dibandingkan Malaysia (351 insinyur dan 39 arsitek) ataupun Thailand (199 insinyur dan 26 arsitek).

Dekan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Agung Wibowo, menyampaikan bahwa UNDIP telah menyiapkan Program Studi Profesi Insinyur untuk meningkatkan daya saing insinyur Indonesia. Indonesia sendiri kini masih menjadi salah satu negara yang memiliki rasio jumlah sarjana teknik per total populasi terendah di kawasan Asia.

Selain profesi insinyur dan arsitek, ASEAN telah memiliki MRA untuk 6 profesi lainnya. Profesi-profesi tersebut, antara lain dokter, dokter gigi, perawat, surveyor, dan profesional pariwisata. Meskipun demikian, masih terbuka kemungkinan profesi lain untuk diikutsertakan dalam MRA.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya